10 Perusahaan yang Menyandang Status “Raja Minyak” di Dunia
beritapapua.id - 10 Perusahaan yang Menyandang Status “Raja Minyak” di Dunia

“Sumber daya minyak merupakan salah satu elemen untuk menilai kedigdayaan sebuah negara. Tak hanya sebagai sumber tenaga, namun juga sumber pendapatan dan sumber lapangan kerja.”

Teknologi dan informasi tengah menggempur peradaban dunia. Salah satu industri yang berkembang pesat akibat gempuran perubahan zaman ialah industri teknologi. Namun, di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, industri minyak dan gas tetap menjadi raja di kalangan perusahaan dunia. Ketergantungan manusia terhadap sumber daya minyak dan gas ini membuat industri ini tak lekang oleh waktu.

Melansir dari Oil and Gas IQ bulan Agustus 2019 lalu, konsumsi minyak dunia mencapai 7,5 miliar barel per tahun. Jumlah ini tentu memberikan keuntungan besar-besaran terhadap perusahaan minyak dunia. Katakanlah pada tahun 2018, perusahaan Sinopec memiliki pendapatan 377 miliar dolar Amerika dengan keuntungan sebesar 9,1 miliar dolar Amerika yang membuatnya menduduki peringkat pertama perusahaan minyak terbesar dunia. Melansir dari INews (12/08) 2019, saat ini terdapat 200 perusahaan migas yang beroperasi di dunia. Dari jumlah tersebut, berikut 10 perusahaan migas terbesar diukur dari pendapatannya pada tahun 2018.

Baca Juga: Menerka Volvariella, Jamur Endemik Papua

Pendapatan Perusahaan Migas Terbesar

Produksi Sinopec per hari mencapai 4,88 juta barel. Namun dilihat dari pendapatannya, ia menduduki peringkat pertama sebagai perusahaan migas terbesar dunia. Di peringkat kedua, terdapat perusahaan Saudi Aramco dengan produksi yang lebih besar, yakni 13,6 juta barel per hari. Perusahaan asal Arab Saudi ini meraup pendapatan sebesar 355,9 miliar dolar Amerika pada tahun 2018, dengan keuntungan 111,1 miliar dolar Amerika. Dilihat dari keuntungan dan jumlah produksinya, Saudi Aramco memang lebih unggul ketimbang Sinopec. Namun, Sinopec memiliki pendapatan yang lebih besar ketimbang perusahaan migas asal Arab Saudi tersebut.

Perusahaan asal China, China National Petroleum, menduduki peringkat ketiga perusahaan migas berpendapatan terbesar dunia tahun 2018, dengan pendapatan sebesar 324 miliar dolar Amerika. Keuntungan yang mereka peroleh sebesar 5,4 miliar dolar Amerika, dengan jumlah produksi 1,9 barel per hari. Selanjutnya, ada Royal Dutch Shell, perusahaan migas besutan Inggris-Belanda dengan pendapatan 322 miliar dolar Amerika. Mereka mampu meraup keuntungan sebesar 23,9 miliar dolar Amerika, dan memproduksi 3,7 barel per harinya. Dilanjutkan dengan British Petroleum (BP), perusahaan migas Inggris, di peringkat keempat dengan jumlah pendapatan sebesar 303,7 miliar dolar Amerika. BP mampu meraup keuntungan sebesar 9,58 miliar dolar Amerika, dengan produksi 4,1 juta barel per hari.

Dilihat dari pendapatannya, 5 peringkat pertama perusahaan migas terbesar dunia adalah: Sinopec, Saudi Aramco, China National Petroleum, Royal Dutch Shell, dan British Petroleum. Di urutan 5 selanjutnya, yakni urutan ke-6 hingga ke-10 diawali oleh Exxon Mobil dengan pendapatan 241 miliar dolar Amerika, Total dengan pendapatan 156 miliar dolar Amerika, Valero di 117 miliar dolar Amerika, Gazprom di 112 miliar dolar Amerika, dan Phillips 66 dengan 111 miliar dolar Amerika di urutan terakhir. Di samping pendapatannya yang luar biasa, perusahaan migas dunia tenga berkontribusi dalam dunia ketenagakerjaan. Pada tahun 2018 lalu industri migas menciptakan sekitar 10 juta lapangan kerja.