Anak Sekolah Secara Daring, Orang Tua Keluhkan Kuota Internet
beritapapua.id - Anak Sekolah Secara Daring, Orang Tua Keluhkan Kuota Internet - 5News

Anak Sekolah Secara Daring, Orang Tua Keluhkan Kuota Internet – Transisi New Normal dengan diterapkannya metode belajar jarak jauh alias daring atau online rupanya menjadikan beban bagi para orang tua murid. Tetapi bayak kendala dalam melakukan pembelajaran daring ini. Diantaranya jaringan internet yang lemah. Sistem pembelajaran daring dapat berjalan efektif jika jaringan internetnya bagus. Selain itu kuota internet juga terbatas, apalagi jika orang tua yang terkena dampak COVID-19 pasti akan kesulitan untuk membeli kuota internet.

Terkait keluhan tersebut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan pihaknya sudah mengusulkan beberapa solusi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Salah satunya dengan memanfaatkan dana bos untuk keperluan kuota bagi siswa. Diketahui, pembelajaran dari rumah masih akan berlanjut karena imbas pandemi yang masih akan berlanjut bagi sebagian besar siswa.

Membengkaknya pemakaian kuota internet ini sangat dirasakan orangtua siswa. Nora Purwati  misalnya, mengaku harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu perbulan untuk membeli kuota internet.

“Selain kuota yang cukup menguras dompet, saya juga harus membagi waktu  bekerja dan mendampingi anak belajar. Tentu sangat mengganggu aktivitas bekerja. Saya berharap pemerintah segera membuat inovasi agar siswa kembali belajar ke sekolah, namun tetap memberikan rasa aman kepada siswa,” harapnya.

Baca Juga: Festival Film Pendek Viu Short untuk Membingkai Lokalitas

Negara Dengan Harga Internet Termahal di Dunia

Di Indonesia, ada beragam pilihan paket internet dari berbagai provider dengan rentang harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah per bulan. Jika kamu masih menganggap harga paket internet di Indonesia mahal, ternyata ada lho yang lebih mahal dari Indonesia. Seperti contoh di Negara Afrika, tercatat ada hampir 45 juta pengguna internet aktif di negara ini, padahal harga paket internet dinegara tersebut terbilang mahal, yakni lebih dari USD60 atau setara dengan Rp869.000,- per bulan untuk koneksi reguler.

Meskipun di pusat perkotaan sudah banyak kafe atau pun restoran yang menyediakan hotspot gratis, namun nyatanya harga paket internet di Negara Madagascar masih terbilang mahal. Hal tersebut karena koneksi internet bukanlah prioritas utama pemerintah. Meski begitu, masyarakatnya masih bisa menikmati internet dengan harga yang variatif, yakni mulai dari USD64 atau setara dengan Rp926.000.

Masyarakat Papua Nugini harus mengeluarkan biaya sekitar USD187 atau setara dengan Rp2.700.000 per bulan untuk dapat menikmati akses internet. Harga mahal tersebut ternyata tak diimbangi dengan akses internet yang ngebut, karena mereka selalu dihadapkan dengan koneksi internet yang tak menentu. Hampir 150.000 pengguna internet di negara tersebut harus puas dengan empat pilihan broadband utama yang tersedia.