Berbuka Dengan Papeda Kuah Kuning
Beritapapua.id - Papeda - MerahPutih

Berbuka Dengan Papeda Kuah Kuning – Bulan Ramadhan telah datang. Saatnya jelang bulan penuh kesucian bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di tahun 1441 Hijriyah ini mungkin akan berbeda dengan kebiasaan umat Muslim menjalani Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut diakibatkan mewabahnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Anjuran dan imbauan pemerintah serta Majelis Ulama Indonesia untuk tidak Tarawih berjamaah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus, haruslah kita ikuti, hal ini tak akan menghilangkan kesakralan dari Ramadhan itu sendiri.

Tapi tidak ada salahnya kita mengulik dan mencicipi kuliner-kuliner khas bulan puasa ini meski di rumah; sendiri maupun hanya dengan keluarga kecil.

Menu dari Indonesia Timur untuk Buka Puasa

Meski biasanya kita mengenal menu buka puasa yang identik dengan penganan manis maupun bersantan. Tapi di Indonesia daerah timur akan sedikit berbeda. Bagi umat Muslim di Papua dan Papua Barat, termasuk Teluk Bintuni, Papeda dan Ikan Kuah Kuning merupakan santapan khas yang hampir selalu ada terhidangkan di meja-meja makan pada saat beduk Maghrib ditabuh.

Kultur dan kebiasaan masyarakat Indonesia timur yang mengonsumsi sagu sebagai sumber karbohidrat ini, tak lekang meski kebiasaan mengonsumsi nasi sudah hadir sejak puluhan tahun yang lalu di sana.

Papeda, penganan olahan dari sagu, terasa nikmat ketika dipadukan dengan ikan kuah kuning yang kaya akan rempah. Gurih dan sedikit pedas asam akan menjadi spektrum rasa tersendiri ketika bertabrakan dengan lengketnya papeda yang tawar di mulut kita.

Ikan kuah kuning lazimnya menggunakan ikan tongkol atau cakalang sebagai bahan utamanya, namun ini tak baku. Segala jenis ikan sebenarnya bisa dipergunakan untuk sajian ini. Kuning dari kunyit yang dipadu rempah serta cabai ikut menambah sensasi dari asamnya lemon cina atau lemon cui.

Paduan kuliner yang lazim di Indonesia timur ini bukan hanya dikenal di Papua saja, makanan khas ini bisa ditemukan di seluruh Maluku dan Papua, yang memang mempunyai kelimpahan sumber hasil laut dan sagu sebagai makanan utamanya.

Baca Juga: Masa Pandemi Corona, KDRT Kian Meningkat

Tata Cara Makan Papeda

Seluruh proses dari pangkur sagu hingga tersajikan menjadi papeda yang di”garo” (diaduk hingga mengental – red), merupakan satu rangkaian budaya atraktif bak tarian khas yang mencirikan ke-timuran budaya Indonesia.

Cara makan papeda ikan kuah kuning pun membutuhkan keahlian yang tidak terlalu gampang untuk dipelajari. Yang pasti, belepotan merupakan simbol dari kenikmatan ketika menyantap papeda ikan kuah kuning.

Kentalnya papeda di tengah kuah kuning hangat dan ikan harus dinikmati menggunakan tangan sembari menyeruput lelehan papeda dan kuah langsung dari piring. Tentu kita bisa menggunakan sendok jika belum mahir melakukan hal ini.

Yang pasti, kita bisa mengeksplorasi kuliner ini sebagai opsi menu berbuka puasa di tengah pandemi. Temukan kenikmatan yang luar biasa pada spektrum kuliner nusantara kita.