Bolehkah Salat Tarawih Selain pada Bulan Ramadhan?
beritapapua.id - ilustrasi salat tarawih (foto : istimewa)

Salat tarawih berjamaah adalah momen yang luar biasa tak terlupakan pada bulan Ramadhan. Pada ibadah itu, kita semua berkumpul bersama untuk sama-sama menunaikan ibadah sunnah dan mencari ridha Allah.

Faktanya, kini malam terasa sepi tanpa adanya salat tarawih berjamaah. Mereka yang rindu akan bulan Ramadhan pun juga rindu dengan ibadah tersebut. Namun, kita bisa melanjutkan ibadah salat tersebut selain bulan Ramadhan.

Konsepnya adalah, menghidupkan malam kita dengan beribadah kepada Allah. Sebelum mengetahui cara menunaikan tarawih selain pada bulan Ramadhan, kita harus tahu hukum salat tarawih terlebih dahulu.

Pertama, dalam sebuah hadis menyebutkan ihwal anjuran salat pada bulan Ramadhan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

وعنه – رضي الله عنه – ، قَالَ : كَانَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يُرَغِّبُ في قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِأنْ يَأمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ ، فيقولُ : (( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )) رواه مسلم .

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan shalat pada bulan Ramadhan tanpa memerintahkannya dengan penekanan (tidak mewajibkannya). Beliau berkata, Barangsiapa yang melakukan shalat pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, pasti diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 759]

Kedua, memahami perbedaan qiyamul lail dan tahajud. Bahwa, menurut Ustaz Adi Hidayat, salat malam itu waktunya setelah Isya sampai waktu subuh. Ibadah ini berbeda dengan tahajud yang harus tidur lebih dahulu.

Selanjutnya, kita perlu memahami makna tarawih. Ustaz Adi Hidayat menyebut, tarawih adalah sifat dan bukan nama salatnya. Maknanya, menunaikan salat dengan jeda agar ada ketenangan pada jiwa.

Lantas, boleh menunaikan salat tarawih selain pada bulan Ramadhan?

Memuliakan dan Menghidupkan Malam dengan Salat Malam

Setelah memahami makna salat tarawih, maka ada kesempatan kita untuk melanjutkannya selain pada bulan Ramadhan. Pada dasarnya, salat tarawih adalah bentuk kebaikan bulan Ramadhan yang tidak ada pada bulan lainnya.

Hal ini sesuai dengan hadis Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عن أَبي هريرة – رضي الله عنه – أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيماناًوَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

“Barangsiapa yang melakukan shalat pada bulan Ramadhan karena dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, pasti diampuni dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 37 dan Muslim, no. 759]

Baca Juga : Kandungan Nutrisi Tempe Mampu Kalahkan Daging

Namun, perlu kita pahami bahwa tarawih yang kita lakukan tidaklah sama seperti pada bulan puasa. Melansir rumaysho.com, salat tarawih yang kita laksanakan pada bulan Ramadhan memiliki nama salat malam. Atau, dalam istilah lain kita menyebutnya sebagai salat tahajud.

Jika pada bulan puasa kita melakukannya setelah salat Isya dan secara berjamaah, maka kali ini sedikit berbeda. Salat tahajud memerlukan kita tidur terlebih dahulu sebelum kita melakukannya.

Sehingga, cara melakukan salat tarawih selain pada bulan Ramadhan adalah dengan melanggengkan ibadah tahajud. Sebagaimana hadis Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163)