BPBD Kota Jayapura Waspadai Kondisi La Nina
Beritapapua.id - BPBD Kota Jayapura Waspadai Kondisi La Nina - Pemkot Jayapura

BPBD Kota Jayapura Waspadai Kondisi La Nina – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sebagain besar wilayah Indonesia terancam cuaca ekstrem imbas dari La Nina. Cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung dari akhir tahun 2020 hingga awal 2021.

Menyusul himbauan dari BMKG Pusat terserbut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Jayapura, Provinsi Papua, Bernard J. Lamia menyampaikan pihak BPBD Kota Jayapura akan tetap memperketat protokol kesehatan, seperti petugas memakai masker dan sarung tangan, serta menjaga jarak.

 “Bila terjadi bencana, protokol kesehatan kami laksanakan secara maksimal, terutama di tempat-tempat penampungan atau pengungsian, minimal tetap memakai masker. Kalau untuk menjaga jarak agak sulit. Saya perkirakan La Nina kemungkinan besar terjadi sampai April 2020,” Jelas Bernard mengutip dari Jubi.

Lebih lanjut Bernard menjelaskan terkait La Nina yang merupakan sebuah kejadian apabila kondisi penyimpangan atau anomali suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih ringan daripada kondisi normalnya.

Kondisi ini menyebabkan sirkulasi atmosfer di atasnya terjadi peningkatan angin lebih kuat. Dan dampaknya terjadi peningkatan curah hujan di Pasifik barat Indonesia sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaan kalau La Nina berdampak. Khususnya di ibukota provinsi Papua.

 “Bila itu terjadi, tentunya kami akan tindaklanjuti dengan arahan dari BNPB Pusat mengenai pembentukan posko dan lain-lain. Kami sudah siap karena kami sudah ada pelatihan dan simulasi apabila terjadi bencana. Struktur organisasi sudah ada, tinggal kami gerakkan,” ujar Lamia.

Baca Juga: Presiden Perancis Singgung Umat Islam

Pemkot Jayapura Lakukan Sosialisasi Penanggulangan Bencana

BPBD Kota Jayapura Waspadai Kondisi La Nina
Beritapapua.id – BPBD Kota Jayapura Waspadai Kondisi La Nina – Antara

Sementara itu, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengimbau para kepala distrik, kepala kelurahan, serta ketua RT/RW agar melakukan sosialisasi kepada warga terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Menurutnya terkait permasalahan banjir dan longsor perlu penanganan menyeluruh dari hilir sampai hulu. Sehingga membutuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan resapan serta tidak membuang sampah sembarangan.

“Warga yang bermukim di daerah rawan longsor dan banjir agar tetap waspada karena saat ini sudah mulai masuk musim hujan. Kami terus melakukan pemantauan dan sosialisasi sehingga mencegah korban jiwa kerugian material,” Jelas Tomi.

Mengingat Kota Jayapura memiliki kondisi cuacanya berbeda. Sehingga walaupun cuaca sedang normal. Bisa saja tiba-tiba turun hujan antara 1 sampai 2 jam sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor.