Charlie Hebdo Cetak Ulang Kartun Nabi Muhammad – Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo mengumumkan bahwa pihaknya menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad. Pihak Majalah mengatakan bahwa kartun ini adalah tanda mulainya persidangan penyerangan kantor mereka pada 2015 silam.
Mengutip dari AFP, Editor Laurent Sourisseau mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menyerah dalam terus bersuara lewat kartun.
Pada 2015 silam, terjadi penyerangan kantor Majalah yang berlokasi di Paris. Dua belas orang terbunuh dalam serangan tersebut, ketika dua bersaudara Said dan Cherif Kouachi menyerang kantor tersebut.
Para pelaku tewas setelah penyerangan tersebut, sementara empat belas orang lainnya akan diadili pada Rabu (2/9).
Gambar sampul Charlie Hebdo pekan ini merupakan kartun yang pertama kali terbit pada harian Denmark Jyllands-Posten pada 2005. Kemudian Charlie Hebdo mencetak ulang pada tahun 2006. Pihaknya mengatakan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk mencetak ulang kartun tersebut.
“Kami sudah sering diminta sejak Januari 2015 untuk mencetak karikatur lain dari Muhammad. Kami selalu menolak untuk melakukannya bukan karena larangan, hukum mengizinkan kami untuk melakukannya. Tetapi karena ada kebutuhan akan alasan yang baik untuk melakukannya, alasan yang memiliki makna dan membawa sesuatu kepada perdebatan.” kata Tim Editorial Charlie Hebdo.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Ekonomi Papua Barat dan Papua Tumbuh
Kontroversi Charlie Hebdo Sebagai Media Satire
Charlie Hebdo sendiri berdiri pada tahun 1970. Mereka terkenal karena produk kartun mereka yang terkenal berani mengejek para politisi, tokoh terkenal dan simbol-simbol agama.
Keberaniannya membuat kartun satire Nabi Muhammad dalam beberapa tahun terakhir memang telah membuat marah sejumlah umat muslim, sehingga kantor mereka kerap menjadi target serangan.
Pada 2011, kantor Majalah ini mengalami pembakaran setelah mereka menerbitkan kartun Nabi Muhammad yang mengejek hukum Islam.
Kala itu, gambar sampul dari majalah tersebut termuat gambar Nabi Muhammad yang mengenakan sorban dengan satu lingkaran yang bertuliskan “100 cambukan jika kalian tidak mati ketawa.”
Pada 2012, Charlie Hebdo kembali membuat kontroversi setelah menerbitkan kartun dengan isi Nabi Muhammad yang bergambar telanjang. Serta sampul yang menampilkan Nabi Muhammad yang sedang naik kursi roda dengan dorongan dari seorang Yahudi Ortodoks.