Covid-19 di DKI Jakarta Disebut Melambat, Bukti PSBB Berhasil? – Gugus Tugas Percepatan Penangan Virus Corona menyebutkan ada perkembangan yang cukup baik dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta. Hal itu didasari dengan pelambatan kasus positif virus Corona yang sangat signifikan.
“Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terkahir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat dan saat ini sudah mengalami flat,” ujar Kepala Gugus Tugas, DOni Monardo, sesaat setelah rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (27/4/2020).
Doni juga berharap penambahan kasus positif virus Corona di Jakarta tidak terlalu banyak lagi. “Dan kita berdoa semoga tidak terlalu banyak lagi kasus positif yang terjadi,” ucap Doni.
Berdasarkan data dari situs resmi Pemprov DKI, penambahan kasus baru awalnya terus meninggi. Pada 16 April, penambahan kasus baru menunjukkan angka tertinggi yaitu mencapai 223 orang.
Sedangkan mulai 21 April hingga 26 April tercatat jumlah kasus baru perlahan mulai menurun secara bertahap. Kemudian pada 27 April jumlah kasus baru sedikit menambah dari hari sebelumnya.
Tercatat pada 26 April penambahan kasus baru sebanyak 65 orang. Adapun jumlahnya meningkat menjadi 86 orang pada 27 April.
Doni menyebutkan, perlambatan penyebaran virus Corona di DKI Jakarta terjadi karena penerapan PSBB yang sudah berjalan dengan baik saat ini. Dengan kebijakan ini, maka kegiatan masyarakat yang berpotensi menularkan virus sangat terbatasi.
“Bapak Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) telah melaporkan ke Bapak Presiden tentang hasil yang dicapai selama pelaksanaan PSBB,” ujar Doni.
Baca Juga: Hand Sanitizer Bantuan Kemensos Ditempeli Foto Bupati Klaten
Bulan Juli Diharapkan Kehidupan Masyarakat Kembali Normal
Doni memprediksi jika tren bagus ini terjadi di daerah lain yang juga menerapkan kebijakan PSBB maka masyarakat Indonesia diharapkan bisa hidup normal kembali pada bulan Juli mendatang.
Tentu hal tersebut bisa tercapai apabila didukung dengan tes secara massif dan pelacakan yang agresif sukses dilakukan pemerintah pada April hingga Mei mendatang.
“Maka, Presiden menegaskan berulang kali tentang pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif pada April dan Mei. Ini dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat,” kata Doni.
“Agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Sehingga, pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali,” lanjut dia.
Lebih lanjut, ia meminta seluruh masyrakat untuk mematuhi aturan terkait PSBB dan larangan mudik dari pemerintah. Hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penularan dari Covid-19 dapat berjalan dengan baik.
Ia juga menyebutkan, aparat keamanan akan bertindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku guna menindak pelaku pelanggaran aturan PSBB dan larangan mudik tersebut.
“Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan mengajak masyarakat untuk lebih patuh, disiplin, dan aparat supaya lebih tegas agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus covid di Indonesia,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.