Delapan Perwira Berpotensi Jadi Kapolri
beritapapua.id - Delapan Perwira Berpotensi Jadi Kapolri - Polkrim

Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan berdasarkan hasil penelusurannya, ada delapan nama yang berpotensi menjadi Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Dari delapan nama tersebut, ada lima perwira tinggi (pati) berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) atau bintang tiga, serta tiga pati yang berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) atau bintang dua.

Lima pati bintang tiga diantaranya, Komjem Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkanm), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafli Amar (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim) dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri).

Sedangkan tiga pati bintang dua diantaranya Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Luthfi (Kapolda Jateng) dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jatim).

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan bahwa kekuatan delapan calon tersebut relatif berimbang. Neta menjelaskan kedelapan nama tersebut diperoleh dari hasil penelusuran di internal polri. Menurut Neta, delapan nama tersebut sering disebut-sebut sebagai figur yang pantas menjadi calon Kapolri.

Neta menambahkan bahwa kedelapan calon memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun Neta menekankan bahwa diantara kedelapan calon tersebut, tidak ada yang mempunyai kelebihan yang istimewa. Begitu pula dengan kekurangan delapan calon tersebut.

Baca Juga: Kim Kardashian, Standar Kecantikan Shilpa Sethi

Pemilihan Kapolri Baru oleh Presiden Joko Widodo

Pemilihan Kapolri baru, menurut Neta, semua ada di tangan Presiden Jokowi. Sedangkan untuk membaca peluang figur yang akan dipilih Presiden, baru akan terlihat sebulan menjelang pemilihan.

Bersamaan dengan maraknya bursa calon Kapolri, Neta mengatakan ada tiga isu yang menjadi bahasan di kalangan elite Pemerintah, terutama di internal Polri.

Isu pertama adalah, bahwa masa jabatan Kapolri Idham Azis akan diperpanjang setahun. Neta mengatakan isu ini tidak realistis dan melanggar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

Isu kedua adalah munculnya isu bahwa figur yang akan naik jadi Kapolri adalah pati yang berbintang dua. Neta menjelaskan, untuk figur bintang dua yang akan jadi Kapolri ini ramai disebut sebut adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana. “(Irjen Nana) pernah menjadi Kapolresta Solo saat Jokowi menjadi wali kota Solo,” kata Neta.

Ketiga, Neta mengungkap bahwa belakangan muncul isu pergantian Kapolri akan terjadi akhir Agustus 2020.

“Tepatnya, setelah pergantian Panglima TNI dan reshuffle kabinet,” ujar Neta.

Neta juga mencontohkan bahwa Jokowi pernah melakukan pergantian Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo padahal masa pensiunnya masih lima bulan lagi.