Dokter Pribadi Lukas Enembe: KPK Harus Hargai Hak Gubernur Sebagai Pasien
beritapapua.id - Lukas Enembe saat diperiksa oleh dokter pribadinya. (Foto: Istimewa)

Dokter Pribadi Gubernur Papua, Anthonius Motte sebut kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe masih dalam keadaan sakit pasca KPK menetapnya sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi senilai Rp1 Milyar.

“Selama ini beliau menderita beberapa penyakit yakni struk, diabetes, jantung dan komplikasi ke ginjal. Untuk pengobatan selama ini Gubernur rutin melaksanakan kontrol kesehatan ke rumah sakit di Singapura dan Manila,” jelasnya, Rabu (14/9/2022).

Ia juga mengatakan bahwa Lukas Enembe sampai saat ini masih mengkonsumsi obat-obat dengan rutin. Namun, beberapa hari lalu saat akan melakukan kontrol kembali ke dokter DPCP di Singapura dan Manila batal lantaran KPK tidak memberikan izin untuk berangkat.

Akibatnya, gejala-gejala yang tidak harus muncul akhirnya harus muncul seperti kaki bengkak karena ada komplikasi sehingga perlu adanya penanganan medis.

“Tetapi kami masih menunggu kuasa hukum berkoordinasi dengan KPK dan Mendagri, semoga mereka bisa memberikan ruang untuk hak beliau mendapatkan penanganan medis,” harapnya.

Dokter Pribadi Lukas Enembe juga menuturkan Gubernur berada di kediamannya di Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

“Tadi kami sudah melakukan beberapa pemeriksaan dan harus dilakukan konsultasi secara online ke Singapura. Mudah-mudahan malam ini atau besok siang sudah bisa konsultasi dengan dokter yang selama ini langsung secara spesialistik yang menangani beliau,” harapnya.

Motte berharap semua pihak dapat termasuk KPK dapat menghargai hak-hak Gubernur Lukas sebagai seorang pasien.

“Hal ini agar mempermudah beliau dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” tandasnya.

Kondisi Terkini Lukas Enembe

Sementara itu juru bicara gubernur Papua, Rifai Darus mengakui sudah melihat lansung kondisi Gubernur di kediamannya.

“Kondisi pak gubernur lagi sakit dan kaki bengkak. Pak gubernur juga mengatakan kepada saya, proses hukum yang sedang berjalan ini merupakan pergulatan politik. Untuk itu jangan mempolitisir situasi karena rakyat selama ini mengikuti dan melihat perkembangan yang ada,” terangnya.

Baca Juga: Persipura Jayapura Akan Menjadi Tuan Rumah Kontra Deltras Sidoarjo

Rifai menyebut bahwa Gubernur tahu betul situasi yang terjadi saat ini adalah proses kriminalisasi hukum kepadanya dengan menjadikan KPK sebagai tembok paling depan yang berhadapan dengan kasus ini.

“Sehingga beliau tadi menyampaikan beliau tidak akan kemana-mana, beliau ada di Papua dan siap menghadapi semua proses yang ada. Selama semua berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dan hak-hak dari beliau terpenuhi dengan baik,” pungkasnya.