Ketua Penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 (LOC) Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, meninjau kesiapan Stadion Manahan Solo. Dia didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, yang juga wakilnya di federasi sepak bola Indonesia, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Minggu, 12 Maret 2023.
Erick Thohir, dan tim tiba di Stadion Manahan Solo sekitar pukul 8.55 WIB dan langsung meninjau ke sejumlah fasilitas yang ada. Titik pertama yang menjadi perhatian adalah field of play atau rumput, sistem penyiraman rumput, sistem drainase, dan lain-lain.
Rombongan kemudian meninjau arena seperti tempat duduk hingga VIP area. Media broadcast, termasuk akses keluar dan masuk stadion juga tak luput dari tinjauan. Selain itu ada command center, area medis, hingga ruang parkir.
Usai melakukan peninjauan, Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, mengatakan bahwa Stadion Manahan Solo merupakan stadion ketiga yang ditinjau setelah yang pertama ditinjau Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Sumatra Selatan, dan Stadion Si Jalak Harupat Bandung.
“Ini kita kalau sepeda itu ada tour de france ini tour de stadion. Kemarin kita sudah ke Sumatra Selatan untuk melihat, lalu Bandung. Dan hari ini di Solo, habis ini kita ke Bali,” kata Erick kepada awak media di Stadion Manahan Solo, Ahad.
Menurut Erick, memastikan kesiapan Stadion Manahan Solo sangat penting karena stadion itu nantinya akan menjadi venue untuk penyelenggaraan pertandingan final dan penutupan untuk Piala Dunia U-20 2023.
“Alhamdulilah kita lihat Solo sangat siap. Tinggal hal-hal kecil saja, salah satunya mengenai endorse marketing. Bahasa mudahnya jangan sampai ada sponsor FIFA yang bertabrakan dengan yang ada di sekitar stadion dan ini yang harus kita jaga,” tuturnya.
Erick mengatakan hal itu bukan merupakan pekerjaan yang sulit. “Jadi saya akan minta ke BUMN seperti misalnya Taman BNI ini kita tutup dulu selama penyelenggaraan karena kira harus pastikan FIFA ada sponsor apa. Untuk masalah lain saya rasa tidak ada isu karena ini perawatannya sangat baik. Tinggal kita rapikan rumput lagi dengan standar FIFA. Itu bisa,” ucapnya.
Zainudin Amali menambahkan dari tinjauan itu mereka ingin memastikan bahwa yang telah menjadi komitmen pemerintah dalam perjanjian berjalan dengan baik.
“Kita, pemerintah, punya komitmen menggaransi kesiapan menjadi tuan rumah FIFA World Cup. Saya posisi ingin memastikan apa yang sudah dikomitmenkan pemerintah dalam agreement berjalan dengan baik, karena ada tanda tangan gubernur, walikota, siap menjadi tempat penyelenggaraan FIFA World Cup ini,” kata Zainudin Amali.
Zainudin menyatakan untuk kesiapan fisik di Stadion Manahan Solo saat ini sudah sangat siap. “PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) tinggal merapikan hal-hal minor saja. Saya kira paling suka komitmen Pemkot Solo luar biasa. Apa yang dijanjikan diselesaikan dengan baik,” ucapnya.
Zainudi Amali menilai sejauh ini kesiapan Solo itu sangat luar biasa. “Sebagaimana disampaikan Pak Erick, Solo sudah dipastikan jadi tempat final dan ini akan menjadi semangat tersendiri bagi Pemkot Solo,” tuturnya.
Adapun Essy Asiah selaku Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR mengatakan pihaknya selalu berkomitmen mempersiapkan segala infrastruktur di Stadion Manahan Solo selesai tepat waktu dan sesuai standar yang sudah disyaratkan FIFA.
Gibran menegaskan Kota Solo siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 itu.”Solo siap untuk jadi tuan rumah yang baik, terutama untuk pelaksanaan final dan penutupan nanti,” katanya.