Fransiska Sawerdani, Putri Papua yang Ingin Jadi Kopassus – Menjadi seorang anggota Komando Pasukan Khusus adalah cita-citanya. Fransiska Sawerdani, perempuan asal Papua ini hendak mewujudkan cita-citanya.
Saat ini, ia adalah perempuan pertama yang tergabung dalam Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan seorang perwira pada Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Dalam wawancaranya dengan oleh Sertu Helga Udam, mengitup dari merdeka.com, Fransiska menjawab ia adalah satu-satunya kowad.
“Kayak nya baru saya,” jawab Fransiska Sawerdani.
Perempuan berpangkat Letnan Dua (letda) ini juga menyampaikan bahwa ia ingin menjadi seorang Kopassus.
“Kan tentara itu siap ditempatkan di mana saja, tetapi kalau bisa Kopassus. Ya pengen penempatan pertama satuan elit biar nanti tambah pengalaman saya,” jawab Fransiska.
Letda Fransiska baru saja mendapat pelantikan dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Ia pun menyampaikan khittahnya sebagai seorang tentara, yakni menjadi perwira yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Jadi perwira yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Banggakan Indonesia dari Timur,” jawab Letda CBA (K) Fransiska Sawerdani saat mendapat pertanyaan perihal cita-citanya.
Baca Juga: Terjadi Penyerangan Di Polsek Ciracas
Perjalanan Fransiska Meraih Mimpi
Fransiska berasal dari keluarga seorang tentara. Kedua orang tuanya adalah anggota TNI. Ayahnya berpangkat Letnan Kolonel (letkol) dan ibunya adalah kowad. Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
“Iya, pensiun dua-duanya. Kalau ayah saya Letkol, kalau ibu saya Letda. Saya anak ketiga dari empat bersaudara,” jawabnya.
Namun, lahir dari keluarga tentara tak membuatnya malas berlatih. Tekad yang kuat dan usaha yang gigih membawanya semakin dekat dengan cita-citanya. Terbukti, Fransiska langsung lulus tes penerimaan taruni akmil dalam satu kali percobaan.
“Waktu itu saya bilang ke ayah saya kalau saya mau daftar bintara Kowad. Terus kata ayah saya tidak usah, ada sudah dibuka penerimaan taruni Akmil. Coba dulu tes, Puji Tuhan saya sekali daftar langsung masuk,” ungkap Letda CBA (K) Fransiska Sawerdani.
Menempuh pendidikan akademi militer merupakan pengalaman yang berharga bagi Fransiska. Selain ilmu yang bermanfaat, perempuan yang akrab dengan sapaan Cili ini mendapatkan teman-teman yang beragam.
“Saya ketemu teman-teman saya dari Sabang sampai Merauke. Jadi kenal mana orang Aceh, orang Jawa, kan di Papua gitu saja,” jelas Letnan Cili.
Langkah kakinya menuju Kopassus membuat kedua orang tuanya bangga. Letda Purn (K) Welmientje Hendriette Ansanay mengaku bangga. Perasaannya campur aduk kala anak bungsunya bercita-cita menjadi seorang Kopassus.
“Ya perasaan aku bangga, bercampur segalanya. Ini kan mereka berempat ya, jadi ini putri bungsu ku dan jujur saya setiap dia ngomong saya tidak pernah bilang ‘Tidak’, saya pasti ‘Iya,” ujar sang ibu.