Hakim Agung Muhammad Syarifuddin resmi menjabat Ketua Mahkamah Agung (MA) 2020-2025. Jabatan itu resmi didapatkan setelah Syarifuddin mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara Jakarta. Upacara pengucapan sumpah atau janji diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 41/P Tahun 2020 tentang Pemberhentian dengan Hormat Ketua MA bidang Yudisial dan pengangkatan ketua MA. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengucapan sumpah oleh Syarifuddin. Pelantikan dan pengucapan sumpah ketua MA dilakukan jam 09.30 pagi tadi.
“Saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua Mahkamah Agung dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan selurus-lurusnya menurut UUD 1945 serta berbakti kepada nusa dan bangsa” ucap Syarifuddin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan berita acara dan penyampaian ucapan selamat kepada Syarifuddin yang diawali oleh Jokowi. Pelantikan juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus.
Acara pengucapan sumpah dan janji Syarifuddin sebagai Ketua MA tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan yakni, menjaga jara kdan menggunakan masker. Hal ini mengingat acara digelar di tengah situasi pandemic virus Corona atau Covid-19.
Hakim Agung Syarifuddin terpilih menjadi Ketua MA setelah meraih 32 suara hakim agung. Hakim Agung kelahiran Baturaja 1954 tersebut menggantikan Ketua MA terdahulu Hatta Ali yang memasuki masa pensiun.
Baca Juga: Sosialisasi Pencegahan Corona Lewat Sayur Online Teluk Bintuni
Perjalanan Karir Syarifuddin
Syarifuddin mulai meniti karier dengan menjadi hakim di Pengadilan Negeri Aceh pada 1981. Setelah itu ia dipromosikan menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Muara Bulian, Jambi. Kemudian ia menjadi ketua Pengadilan Negeri Padang Pariaman, Sumatera Barat. Pada tahun 1999, ia ke kembali ke kampung halamannya dengan menjadi ketua Pengadilan Negeri Baturaja.
Tidak lama setelahnya, ia dipromosikan menjadi hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada 2006, ia dipromosikan menjadi Ketua Pengadilan Negeri Bandung. Dan tidak butuh lama ia dipromosikan menjadi hakim tinggi pada Pengadilan Tinggi Palembang.
Kariernya mulai meroket saat menjadi Kepala badan Pengawas MA. Lembaganya bertugas memelototi oara hakim nakal. Setelah itu, Syarifuddin lolos ke Mahkamah Agung dengan menjadi hakim agung pada 11 Maret 2013. Secara perlahan, ia menduduki posisi ketua Muda MA bidang Pengawasan dan sejak 2016 ia terpilih menjadi Wakil Ketua MA bidang Yudisial hingga Sekarang.