Papua Barat merupakan salah satu provinsi dengan sumber daya alam yang tidak terbatas. Salah satu yang menjadi perhatian adalah hutan mangrove terbaik kedua di Teluk Bintuni setelah Raja Ampat. Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung dan muara sungai, yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut. Sehingga komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap garam.
Seperti terumbu karang, hutan bakau atau mangrove merupakan ekosistem yang sangat produktif yang menyediakan banyak manfaat untuk lingkungan maupun manusia. Hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang berfungsi sebagai sistem tunggal yang menjaga zona pesisir agar tetap sehat.
Baca Juga: Pelatihan Pemeliharaan Listrik di Lapangan Kerja
Manfaat Hutan Bakau
Mangrove atau hutan bakau menyediakan habitat penting bagi ribuan spesies, sekaligus menstabilkan garis pantai, mencegah erosi dan melindungi tanah -termasuk manusia yang tinggal di sekitarnya- dari gelombang besar maupun badai. Hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang sering ditemukan bersama. Tiga unsur ini memang bekerja bersama-sama. Pohon-pohon menjebak endapan dan polutan yang seharusnya mengalir ke laut. Rumput lamun memberikan penghalang lebih lanjut untuk lumpur yang bisa membekap karang.
Sebagai imbalannya, terumbu karang melindungi padang lamun dan hutan bakau dari gelombang laut yang kuat. Tanpa bakau, ekosistem yang sangat produktif ini akan runtuh. Hal itulah menjadikan hutan bakau sebagai dasar dari ekosistem pesisir. Hutan bakau menyediakan habitat bagi ribuan spesies di semua tingkat jaring makanan laut dan hutan, dari bakteri, teritip (siput kecil), bahkan hingga harimau Bengal. Pohon-pohon itu melindungi berbagai jenis serangga dan hewan-hewan kecil lainnya.
Mangrove juga menarik burung-burung untuk berlindung di dahan bakau yang lebat. Hutan-hutan ini adalah tempat bersarang dan tempat peristirahatan utama bagi ratusan burung pantai dan spesies burung yang bermigrasi, termasuk kingfisher, bangau, atau kuntul. Monyet pemakan kepiting dan biawak raksasa berburu di antara hutan bakau. Tanah lunak di bawah akar bakau memungkinkan spesies penggali seperti siput dan kerang menunggu.