Kita mengetahui bahwa masker medis punya kemampuan lebih dalam menangkal virus corona. Oleh karenanya, Kementerian Kesehatan menganjurkan kita untuk mengenakan masker tersebut.
Kendati demikian, penggunaan masker medis tak lepas dari masalah lingkungan dan kesehatan. Bayangkan, jika ketahanan masker medis adalah 4 jam, maka dalam sehari kita dapat mengganti masker maksimal 6 kali.
Artinya, maksimal 1 orang dapat memproduksi limbah 6 masker perhari. Kemudian, masker sekali pakai ini berpotensi menyebarkan virus. Dr. Ratih Asmananingrum, Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, menyampaikan hal tersebut.
“Jika kita menyentuh permukaan benda dan tangan menempel pada hidung, mata atau mulut, virus corona akan menempel pada permukaan saluran pernapasan kita melalui interaksi protein spike yang berinteraksi dengan reseptor ACE 2 yang ada di pernapasan,” ungkapnya mengutip kompas.com.
Singkatnhya, masker bekas berpotensi mengandung virus. Menurut penelitian, virus akan terjebak dalam masker dalam waktu tertentu. Misalnya, ada masker yang mampu menahan virus hingga 6 hari.
Kita tidak tahu apakah virus tersebut berasal dari luar atau berasal dari kita sendiri. Namun, yang jelas makser akan menangkap virus tersebut. Bagian luar masker bekas ini berbahaya bagi orang sekitar. Terutama yang menyentuhnya.
Oleh karenanya, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebelum membuang masker.
1. Pisahkan Limbah Masker dengan Limbah Rumah Tangga
Untuk menjaga orang lain dari terpapar virus makser bekas, pisahkan limbah masker. Siapkan satu kantong sampah khusus untuk hanya membuat masker bekas saja. Bahkan, kalau bisa bungkus dengan cara khusus.
Baca Juga : VIRAL!! Polisi Membuang Miras ke Laut Mimika
Misalnya, gunakan bungkus ganda dan ikat yang kencang agar tidak terbuka saat kita buang.
2. Semprot Disinfektan pada Masker Bekas
Sebelum membuang masker, kita perlu mendisinfeksi masker tersebut. Cukup menyemprotkan atau merendam masker tersebut pada cairan pemutih untuk menghilangkan virusnya.
Pentingnya Sosialisasi Pembuangan Masker Medis Bekas
Dengan demikian, penting bagi kita untuk melakukan sosialisasi terkait pembuangan makser bekas. Dalam kasus lain, kita dapat menyediakan tempat pembuangan masker khusus pada lingkungan tempat tinggal kita.
Seperti Ketua Subbidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Lia G. Ia menyediakan tempat khusus pembuangan limbah masker. Nantinya, pengurus lingkungan dapat berkoordinasi dengan petugas kebersihan untuk mengangkutnya dengan hati-hati.
“Nanti bisa dikoordinasikan dengan dinas kesehatan agar diangkut petugas kebersihan. Kalau berasal dari tempat isoman, tolong dibungkus dulu secara terpisah dan beri tanda infeksius. Ini akan membantu pengangkut sampah agar diproses selanjutnya. Tolong bantu mencegah Covid-19 agar tidak terus bertambah banyak,” tambah Lia.