Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri berjanji akan menindak tegas anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyanderaan terhadap pilot dan penumpang pesawat Susi Air.
Mathius mengatakan pihaknya tengah meminta keterangan dari pilot dan penumpang yang sempat menjadi korban sandera KKB.
“Saat ini kami telah meminta keterangan dari pilot dan penumpang untuk mendalami alasan KKB menahan mereka terbang,” kata Mathius.
“Harapannya nantinya dari keterangan dari pilot dan penumpang ini menjadi bukti untuk melakukan penindakan terhadap KKB yang melakuakan penyanderaan” ujarnya.
Kapolda Papua : Insiden KKB Merupakan Teror Terhadap Penerbangan Sipil
Keterangan dari pilot dan penumpang ini Mathius berharap bisa menjadi bahan melakuan penindakan karena ia sudah memliki alat bukti.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada penumpang yang berkomunikasi dengan pihak yang menahan pilot sehingga kembali dengan selamat kurang lebih setelah 2 jam.
Meskipun tak ada korban yang terluka, Mathius mengatakan insiden tersebut merupakan bentuk teror KKB terhadap penerbangan sipil di Papua.
“Kejadian ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB) dengan melakukan teror dengan menyandera pesawat PT. Asi Pudjiastuti Aviation (Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY) tepatnya di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (12/3/2021). Meskipun tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun kejadian ini menunjukkan aksi teror KSB pada wilayah Papua, termasuk teror terhadap aktivitas penerbangan sipil,” pungkasnya.
Kronologi Penahan Pesawat Susi Air PK BVY
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengungkap kronologi kejadian penyanderaan terhadap pilot dan tiga penumpang Susi Air oleh KKB di Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (12/3/2021).
“Pada hari Jumat 12 Maret 2021, pukul 05.40 WIT, pesawat Susi Air PK BVY yang dipiloti oleh Ian John Terrence Hellyer take off dari terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika menuju lapangan terbang Wangbe, Kabupaten Puncak, dengan membawa tiga orang penumpang,” kata Ahmad Musthofa, seperti dilansir Kompas.com.
Empat puluh menit kemudian, tepatnya pukul 06.20 WIT, pesawat tersebut landing di lapangan terbang Wangbe, Kabupaten Puncak.
Kemudian 30 orang anggota KKB yang ada pada wilayah Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak secara tiba-tiba menahan pesawat tersebut.
Baca Juga : Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal Melantik Bupati Baru
“Pukul 08.00 WIT, setelah melakukan negosiasi oleh salah satu penumpang akhirnya pilot dan penumpang mendapatkan izin take off” jelasnya.
Pada Pukul 08.36 WIT, pesawat Susi Air take off dari lapangan terbang Wangbe menuju Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika dengan aman.
Pesawat Susi Air itu pun landing di Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 09.16 WIT.
Ahmad juga mengatakan bahwa berdasarkan keterangan pilot, 30 orang anggota KKB itu terlihat membawa dua pucuk senjata laras panjang.
“Pada saat mendarat, pesawat Susi Air PK BVY tidak diperbolehkan kembali ke Timika dan ditahan selama dua jam. Kemudian dinegosiasi oleh salah satu penumpang dan bisa kembali ke Timika,” ucapnya.
Ahmad juga menerangkan, selama penahan tersebut KKB sempat menodongkan senjata kepada pilot.
Beruntung hingga kini kondisi pilot sehat dan tidak mendapatkan penganiayaan serta barang-barang tetap aman.