
Menjelang pertemuan W-20 dan Y-20 yang merupakan side events side G-20, Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Pur) Drs Maupus Waterpauw, M.Si bersilaturahmi dengan para rektor dan guru besar dari Papua dan Papua Barat. Pertemuan tersebut berlangsung di Mansinam Beach, Manokwari, Papua Barat Senin (6/6/2022).
W-20 dan Y-20 merupakan dua agenda internasional yang merupakan side events dari G-20 di Bali 15-16 November 2022 mendatang. Kedua event ini akan berlangsung di Kota Manokwari Papua Barat, W-20 berlangsung 7-9 Juni dan Y-20 berlangsung 16-17 Juni.
Dalam kegiatan silaturahmi tersebut terlihat hadir, Rektor Universitas Papua (UNIPA) Dr. Meky Sagrim, S.P, M.Si, Rektor Universitas Cenderawasih (UNCEN) Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T.,M.T , Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Papua Prof Dr H.R. Partino, Rektor Uniyap Dr. H. Muhdi B. Hi Ibrahim, SE., MM bersama para guru besar UNIPA.
Susksekan W-20 dan Y20
Dalam kesempatan yang berlansung akrab dan santai tersebut Gubernur Waterpauw menjelaskan upaya pemerintah daerah untuk mensukseskan dua event besar tersebut.
Menurutnya W20 memiliki misi dalam membentuk komitmen untuk memerangi diskriminasi bagi perempuan khususnya penyandang disabilitas. Untuk ia berharap adanya W20 ini bisa memberikan kesempatan bagi para perempuan khususnya di wilayah Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Papua Siap Laksanakan Penghapusan Tenaga Honorer Pada Tahun 2023
‘‘W20 memiliki misi membentuk komitmen memerangi diskriminasi dalam memajukan inklusiekonomi UMKM perempuan, peningkatan akses bagi perempuan perdesaan dan perempuan penyandang disabilitas, serta integrasi respons kesehatan yang setara dan diintergasikan dalam deklarasi pemimpin G20,’’ terang Gubernur Waterpauw.
Sementara Youth 20 (Y20), kata Waterpauw merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog. Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konvensi.
Untuk itu ia berharap para pemuda di wilayah Papua dan Papua Barat juga bisa lebih aktif dalam berdialog dengan seluruh anggota G20 saat kegiatan Y20 berlangsung.
Dalam kesempatan juga terdapat pembahasan mengenai kajian Daerah Otonom Baru di Papua dan Papua Barat yang dibuat universitas.