Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Papua Barat mengungkapkan, pengembangan tiga bandara udara (Bandara) masuk dalam proyek strategis nasional.
Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Rendani di Kabupaten Manokwari, Bandara Siboru Fakfak, dan Bandara Anggi Pegunungan Arfak.
“Dan merupakan perintah Presiden Jokowi kepada Menteri Perhubungan. Itu harus dilaksanakan,” kata Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Perkeretaapian, Dishub Papua Barat, Max L Sabarofek di Manokwari, Senin (12/5/2022).
Ia menjelaskan, pengembangan Bandara Rendani dimulai dari perpanjangan landasan pacu atau runway hingga terminal penumpang.
Runway Bandara Rendani diperpanjang 300 meter menjadi 2.300 meter, sehingga bisa dilayani pesawat berbadan besar atau tipe air bus.
“Amdal (analisis dampak lingkungan) sudah selesai, telah diserahkan ke pihak UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara),” kata Max L Sabarofek.
Setelah perpanjangan runway rampung, akan dilanjutkan dengan pembangunan terminal penumpang. Sesuai master plan, pembangunan terminal penumpang yang baru memiliki empat garbarata atau tangga menghubungkan terminal dengan pintu pesawat.
“Ruang tunggu sudah pasti digeser ke arah laut. Rencananya ada empat garbarata,” jelas dia.
Untuk pengembangan akses jalan dan jembatan menuju Bandara Rendani, menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah provinsi maupun kabupaten melalui instansi terkait.
Apabila ruang terminal bergeser, maka akses jalan dan jembatan menuju Bandara Rendani juga mengalami perubahan.
“Soal jalan dan jembatan itu kewenangan PUPR lewat Balai Jalan dan Jembatan. Jalan itu geser ke laut,” ujar Max L Sabarofek.
Ia melanjutkan, pembangunan Bandara Siboru telah dimulai tahun 2020 dengan panjang runway 2.200 meter.
Fakfak sebelumnya telah memiliki bandara eksisting yaitu Bandara Torea dengan panjang landasan pacu hanya 1.400 meter.
“Pembangunan Bandara Siboru sudah hampir selesai,” kata Max L Sabarofek.
Ia menuturkan, runway Bandara Anggi Pegunungan Arfak diperpanjang dari 750 meter menjadi 1.500 meter. Pekerjaan tahap pertama yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui UPBU Rendani Manokwari telah rampung.
Tujuan perpanjangan runway Bandara Anggi diharapkan dapat dilandasi oleh pesawat komersil jenis ATR. “Nanti dilanjutkan tahap kedua. Pemerintah provinsi juga sudah bangun pagarnya,” ucap Max L Sabarofek.
Ia menerangkan, pembangunan Bandara Rendani Manokwari, Bandara Siboru Fakfak, dan Bandara Anggi dapat meningkatkan konektivitas transportasi udara di Provinsi Papua Barat. “Seluruh bandara di Papua Barat dikelola UPBU, kalau Angkasa Pura baru di Jayapura,” pungkas Max L Sabarofek.