Kapolda Papua Sebut Lomba Dayung Tradisional Jadi Ajang Pencarian Bibit Atlet Cabor Dayung Papua
beritapapua.id - Final lomba Dayung Tradisional beregu putri di Pantai Dok II, Kota Jayapura. (Dok. Humas Polda Papua)

Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, mengatakan lomba dayung tradisional dalam rangka memeriahkan rangkaian dari kegiatan HUT Bhayangkara Ke-76 merupakan ajang mencari bibit atlit cabor dayung Papua menuju PON XXI Aceh-Sumut.

Pada kegiatan lomba dayung tradisional tersebut hadir juga Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (MAR) Feryanto Pardamean Marpaung, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemprov Papua Tri Warno Purnomo, S.SIP., M.Si., Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Papua Jehezkiel Devy Sudarso, Yang mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Ashari dan PJU Polda Papua.

“Dengan suksesnya perlombaan ini tentunya saya berharap di Papua bisa menciptakan bibit-bibit atlet unggul khususnya Cabor Dayung untuk persiapan PON XXI Aceh-Sumut,” kata Kapolda Irjen Pol. Mathius Fakhiri usai menutup lomba dayung tradisional di pantai Dok II, Kota Jayapura, Selasa (28/6/2022).

“Lomba dayung ini memberikan pengajaran bagi kita bahwa usaha yang keras dalam memperoleh kemenangan tidaklah mudah. Perlu kekuatan, kecepatan dan strategi yang baik untuk mendapatkan hasil yang terbaik,” sambung Kapolda.

Memberikan Kemeriahan Bagi Masyarakat

Menurut Kapolda, lomba ini memberikan kemeriahan dan menyenangkan bagi masyarakat terlebih masyarakat Kota Jayapura.

“Saya berharap lomba ini dapat terus terlaksana dan lebih untuk ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya,” katanya.

Ia berharap dengan adanya perlombaan dapat menjalin komunikasi yang baik antara Kepolisian Daerah Papua dengan semua elemen masyarakat.

Baca Juga: Akses Geografis Jadi Alasan Pegubin Ingin Tetap Bertahan di Provinsi Papua

“Sekali lagi saya ucapkan selamat bagi para pemenang semoga dengan kemenangan ini tidak menjadi puas diri, dan yang kalah agar terus berusaha memotivasi diri. Bagi saya lomba perahu tradisional ini memiliki makna filosofis yang bagus. Dengan segala konsekuensinya baik menang atau kalah tetap mengajarkan kita tentang suportivitas,” ujar Jenderal Mathius Fakhiri.

Dalam perlombaan tersebut kampung Siruwera, Kel. Hamadi keluar menjadi juara I, untuk Juara II adalah kampung Asmeda, Kel. Imbi dan Juara III kampung Yemanau, Kel. Mandala.

Sementara itu, untuk kategori beregu putri Juara I kampung Siruwera, Kel. Hamadi, Juara II kampung Semaito Indah, Kel. Hamadi AL dan Juara III kampung Asmedo, Kel. Imbi.

Para pemenang akan mendapatkan Piala, Uang Pembinaan (simbolik), Piagam Penghargaan (simbolik) dan Sembako yang diserahkan langsung oleh Kapolda Papua, Forkopimda dan PJU Polda Papua.