Kemenkes Cek Dugaan 21 Kasus Hepatitis Misterius di DKI
beritapapua.id - Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Ahmad Riza Patria selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta menyebutkan adanya 21 kasus yang diduga hepatitis akut misterius yang terjadi di wilayahnya. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tengah berkoordinasi terkait dengan hal tersebut.

Juru Bicara Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa hepatitis misterius ini tidak Hanya menjangkit anak-anak saja, melainkan juga orang dewasa. Karena hal tersebut, ia pun menghimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan guna memutus rantai penularan.

“Seperti yang disampaikan kemarin, data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait hepatitis akut. Namun ini masih dalam proses penyelidikan epidemiologi,” ujar Riza dilansir dari detik.com.

Sejauh ini, dugaan kasus hepatitis misterius telah ditemukan sebanyak 15 kasus yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Bangka Belitung Serta Jawa Timur. Rentang usia pasiennya berkisar antara 1-17 tahun, termasuk diantaranya 5 kasus meninggal dunia yang terdiri dari tiga kasus di DKI Jakarta, satu kasus di Tulungagung, Jawa Timur, dan satu kasus di Solok, Sumatera Barat.

Baca Juga: Terjadi Bentrokan Antara Dua Kelompok Warga di Lanny Jaya, Satu Orang Tewas

Di antara pasien yang dirawat di rumah sakit, sebagian kondisinya kritis dan harus dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).

“10 kasus masih dalam perawatan, semua dirawat di RS. Ada yang dirawat biasa, ada yang dirawat ICU,” pungkas Riza.

Terkait dengan adanya laporan 15 kasus yang diduga hepatitis misterius di Indonesia, pakar infeksi yang juga mantan direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan agar pemerintah juga menjelaskan status masing-masing pasien. WHO pun angkat bicara dan menetapkan sejumlah kriteria terkait hal itu.

Kriteria yang Dikenal Terkait dengan Status Pasien

  1. Dikonfirmasi
    Saat ini masih belum diketahui.
  2. Probable
    Pasien dengan gejala hepatitis akut dinyatakan negatif jenis hepatitis A, B, C, D, atau E. Hasil tes laboratorium serum transaminase >500 IU/L (AST atau ALT). Rentang usia pasien berada di 16 tahun ke bawah.
  3. Epi-linked:
    Pasien dengan hepatitis akut dinyatakan negatif jenis hepatitis A-E dari segala usia. Pasien merupakan kontak erat dari kasus probable.
  4. Pending Klasifikasi
    Pasien dengan gejala hepatitis akut tetapi hasil serologi jenis virus hepatitis A, B, C, D, dan E belum semuanya didapatkan. Pasien tersebut masuk kategori pending klasifikasi.