
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah melaksanakan penataan di lokasi wisata Kawasan Pura Agung Besakih. Tempat wisata tersebut berlokasi di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah akses masyarkaat ketika mengunjungi tempat tersebut.
Selain itu, penataan juga dilakukan sebagai upaya untuk melindungi kawasan cagar budaya Pura Agung Besakih. Pura tersebut merupakan pusat peribadatan umat Hindu di Bali, sekaligus sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Pada saat upacara besar pengunjungnya akan sangat ramai, sehingga perlu dibuat jalur masuk dan keluar yang berbeda disamping pengaturan sirkulasi jalan. Hal ini untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan yang mengakibatkan kemacetan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip, Minggu (8/5).
“Ditargetkan selesai konstruksinya pada akhir 2022 dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun 2023. Kementerian PUPR akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali selaku pengelola nantinya,” ujar Nyoman.
Lingkup Kawasan Pura Agung Besakih yang Akan Ditata
Menteri PUPR Basuki mengatakan bahwa pekerjaan fisik penataan kawasan wisata tersebut tidak akan menyentuh area bangunan utama dari Pura Besakih. Karena penataan kawasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung yang akan beribadah maupun berwisata.
Baca Juga: Kementerian PUPR Rampungkan 2 Proyek Jembatan di Yogyakarta
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Bali I Nyoman Sutresna mengatakan pekerjaan dilakukan pada dua area, yaitu area Bencingah dan area Manik Mas. Ditargetkan pemanfaatan bangunan pada 2023 mendatang. Dilansir dari jawapos.com, untuk lingkup pekerjaan di Area Manik Mas adalah pekerjaan gedung parkir beserta connecting, jalan baru, dan dinding penahan tanah. Sedangkan pekerjaan di area Bencingah mencakup bangunan kios besar, kios kecil, bale pasandekan, bale gong, bangunan powerhouse dan jalan baru.
Pekerjaan fisik tersebut dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai kontraktor pelaksana dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri selaku manajemen konstruksi dengan biaya APBN sebesar Rp 378,4 miliar, yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022.