Pemerintah Korea Selatan telah melakukan banyak upaya untuk selalu mendukung kehidupan masyarakatnya, karena saat ini banyak masyarakat Korea Selatan yang enggan untuk menikah dan memiliki anak, biaya hidup yang mahal dan risiko yang tinggi menjadi alasan utama dari ketidak inginan warganya untuk memiliki keturunan, bahkan semakin banyak sekolah – sekolah yang tutup secara permanen karena muridnya yang memang sudah tidak ada lagi.
Kini upaya yang pemerintah Korea Selatan lakukan untuk masyarakatnya yang kesepian atau jomblo adalah memberi tunjangan sebanyak 650 ribu won atau setara Rp. 7,3 juta rupiah agar mereka mau dan menjadi modal untuk berinteraksi dengan yang lainnya. Uang bulanan ini diberikan untuk masyarakat berusia 9 hingga 24 tahun saja. Namun tentu saja uang ini tidak diberikan secara cuma – cuma, ada persyaratannya seperti dirinya merupakan jomblo yang tertutup dengan penghasilan keluarga dibawah rata – rata. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementrian Gender dan Keluarga, sebanyak 3,1 persen masyarakat Koreal Selatan di usia sekitar 9 hingga 39 tahun adalah orang yang kesepian namun tertutup. Mereka dikategorikan sebagai ruang terbatas, dalam kondisi yang tersisih dari dunia luar selama waktu tertentu, dan sulit menjalankan kehidupan normal.” Menurut pemerintah mereka menjadi seperti itu karena faktor keuangan dan penyakit pada mental. Muda – mudi yang tertutup biasanya memiliki pertumbuhan yang lebih lambat karena gaya hidup yang kurang teratur dan nutrisi tidak seimbang. Mereka sangat berusaha keras untuk melakukan adaptasi bahkan dilingkungan kecil, pemerintah berharap dengan adanya dukungan secata finansial dapat membantu remaja kesepian ini memiliki keberanian untuk berinteraksi.