Logo Provinsi Papua Barat Daya telah diresmikan. Peluncuran logo baru itu diresmikan oleh Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Mohammad Musa’ad.

Peresmian dilaksanakan di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Kamis malam (27/4). Turut dalam peresmian Pj Walikota Sorong George Yarangga, Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli, Pj Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu, serta Tim Percepatan Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.

Muhammad Musa’ad mengatakan ada beberapa bagian dalam logo yang diubah oleh juri dan pemerintah. Tujuannya agar aspek filosofis, sosiologis, yudisi dan kekinian terakomodir dalam lambang tersebut.

“Jadi logo yang dimenangkan oleh finalis juara satu ada yang juri dan pemerintah modifikasi dengan harapan semakin memantapkan lambang ini, serta mengakomodir seluruh kepentingan dan potensi alam di Papua Barat daya,” jelasnya.

Berikut makna Logo Provinsi Papua Barat Daya:

Perisai

Bentuk ukuran perbandingan 4:3; dan Logo Perisai sebagai lambang pelindung yang memiliki makna Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melindungi dan mengayomi seluruh masyarakat.

Bintang Berwarna Putih, menggambarkan kepercayaan yang teguh dan luhur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Padi dan Kapas

Melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Padi dan Kapas juga melambangkan waktu terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya.

Daun kapas berjumlah 9 artinya tanggal 9, Bulir kapas berjumlah 12 artinya bulan Desember. Bulir padi sebelah kiri berjumlah 20 dan Bulir Padi sebelah kanan berjumlah 22 artinya Tahun 2022.

Kain Adat

Padi dan kapas diikat oleh Kain Adat yang merupakan fokus budaya masyarakat di Kepala Burung Papua. Kain adat memiliki multifungsi yang mempersatukan masyarakat Doberai di Provinsi Papua Barat Daya.

Kepala Burung Cendrawasih Wilson

Menunjukkan Provinsi Papua Barat Daya terletak di wilayah Kepala Burung (Vogel Kop) Peta Pulau Papua. Burung Cenderawasih merupakan burung endemik Papua Barat Daya.

Kepala Burung Cenderawasih menengok ke kiri sesuai Peta Pulau Papua dan searah pandang Garuda Pancasila. Kepala Burung Cenderawasih melambangkan Pemerintah Papua Barat Daya sebagai perangkat penyelenggara negara, pemerintahan, pembangunan dan Pembina kemasyarakatan.

Rantai

Rantai melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya.

Rumah Kaki Seribu

Merupakan Rumah Adat wilayah budaya Doberai Papua yang memiliki multi fungsi bagi masyarakat Papua Barat Daya. Provinsi Papua Barat Daya menjadi rumah besar bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Manca Negara.

Gunung, Laut, dan gugusan Pulau

Menggambarkan zona ekologi wilayah Papua Barat Daya yang memiliki kekayaan alam melimpah dan mempesona. Gugusan Pulau-Pulau juga melambangkan bahwa Papua Barat Daya memiliki wilayah kepulauan yang indah dan telah menjadi daerah destinasi wisata dunia.

Laut menggambarkan melimpahnya kekayaan laut berupa penyu belimbing yang langka, dan ikan pari manta.

Menara Minyak dan Gas Bumi, menunjukkan Provinsi Papua Barat Daya kaya sumber daya alam yang telah dieksplorasi sejak pemerintahan Belanda sampai sekarang yang telah memberikan kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian daerah maupun sebagai sumber devisa Negara Republik Indonesia.

Batu sebanyak 3 buah, melambangkan adanya 3 tungku/lembaga (Adat, Agama dan Pemerintah) bersatu padu dan bersinergi membangun masyarakat Papua Barat Daya.

Logo dikelilingi Pita berwarna Merah dan Putih, bertuliskan ‘Bersatu Membangun Negeri’ yang bermakna Provinsi Papua Barat Daya merupakan bagian dari NKRI. Masyarakat bersatu padu dalam semangat keberanian dan ketulusan membangun negeri Provinsi Papua Barat Daya.

Tulisan Papua Barat Daya

Berwarna Hitam merupakan penegas bahwa logo tersebut adalah Logo Daerah.

Ada 3 warna utama dalam Logo:

Kuning yang bermakna kesejahteraan dan kemuliaan.

Hijau yang bermakna kesuburan dimana provinsi Papua Barat Daya memiliki hasil yang berlimpah.

Biru yang bermakna ketenangan dan kenyamanan diharapkan Papua Barat Daya menjadi daerah yang tenang ,aman dan nyaman untuk tinggal, berusaha, berwisata dan berinvestasi.