Memori pada manusia terbagi menjadi dua yaitu memori eksplisit dan memori implisit, keduanya memiliki peran penting bagi ingatan seseorang sepanjang hidupnya dimulai sejak lahir. Memori eksplisit merupakan memori yang dapat diketahui dan diakses secara sada dan disengaja, hal ini termasuk pada memori tentang fakta – fakta maupun informasi yang sudah dipelajari oleh individu seperti nama atau tanggal lahir seseorang. Contoh lain dari memori eksplisit adalah segala jenis pengalaman yang sudah dialami, seperti peristiwa – peristiwa penting yang terjadi pada hidup seseorang di masa lalu.
Sedangkan memori implisit adalah jenis memori seseorang yang cara kerjanya secara otomatis dan tidak membutuhkan kesadaran maupun usaha yang disengaja untuk mengingatnya. Salah satu contoh dari memori implisit ini adalah keterampilan motoric seseorang dalam mengendarai sepeda atau bermain alat music, atau kecenderungan seseorang dalam memberikan respon secara emosional terhadap kondisi dan situasi tertentu seperti kegelisahann dan kecemasan saat akan berbicara di depan umum. Meski kita tidak menyadari bahwa kita sedang mengingatnya, namun secara tidak sadar kita menggunakan memori implisit untuk melakukan tugas rutin setiap harinya.
Saat masih bayi, mungkin secara eksplisit dia tidak dapat mengingat bagaimana ia diterima dan di beri kasih sayang, namun dari pengalaman tersebut bisa membentuk memori implisit yang dapat mempengaruhi perkembangannya dimasa depan. Anak yang lahir dan tumbuh dalam kondisi dicintai dan diterima oleh orang tua dan lingkungan akan tumbuh sebagai orang dewasa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mampu membuat hubungan yang sehat dengan orang lain, karena memori implisit menyenangkan ini sudah membentuk pola perilaku yang sehat.