Kita semua mengetahui bahwa minyak dapat menyebabkan kanker dan penyakit jantung. Namun, ternyata tak semua minyak seperti itu. Minyak akan lebih berisiko menyebabkan penyakit itu jika kita menggunakannya dengan cara yang salah.
Umumnya, minyak dapat merusak kandungan vitamin dalam bahan makanan. Bahkan, sebuah penelitian menyebut sebesar 25 persen kandungan baik makanan hilang ketika kita menggorengnya.
Namun, kita perlu ketahui bahwa yang membuat minyak semakin berbahaya adalah memanaskan minyak dalam suhu tinggi. Beberapa minyak akan memproduksi asam lemak bebas ketika kita panaskan dalam suhu yang sangat tinggi.
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan memperhatikan asap yang keluar. Ketika kita memanaskan minyak, jangan sampai ada keluar asap sebagai tanda minyak sudah panas.
Asap tersebut merupakan tanda bahwa telah mengandung zat radikal bebas. Misalnya, dalam minyak zaitun, kita tidak boleh memanaskannya lebih dari 190 derajat. Pada suhu tersebut, sebenarnya minyak telah rusak dan berubah menjadi zat radikal bebas penyebab kanker.
Penelitian: Minyak Jelantah Bantu Penyebaran Kanker
Tim peneliti di University of Illinois, Urbana-Champaign, menjelaskan bahwa minyak yang kembali dipanaskan berperan dalam pertumbuhan kanker. Mereka memberikan minyak goreng bekas pada tikus percobaan selama 16 minggu.
Hasilnya, tumor pada tikus berkembang pesat setelah mengkonsumsi minyak bekas. Bahkan, mereka menemukan tumor paru-paru pada tikus percobaan tersebut.
Baca Juga : Berikan Stimulus Listrik, PLN Siap Jalankan Keputusan Pemerintah
“Bahwa minyak goreng yang digunakan kembali tidak menyebabkan kanker payudara itu sendiri, tetapi memiliki efek pada penyebaran kanker yang ada,” sebut peneliti, mengutip detik.
Lebih lanjut mereka menjelaskan bahwa minyak goreng tidak menimbulkan kanker atau tumor baru. Efeknya lebih pada menyebarkan kanker yang sudah ada sebelumnya.
Jadi, bolehkah menggunakan minyak bekas? Dalam penelitian lainnya, maksimal penggunaan minyak bekas adalah 3 kali. JIka sudah 3 kali pemakaian, apalagi warnanya berubah, maka ini sudah tidak baik.
Pada penggunaan minyak goreng pertama, minyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang tinggi. Kandungan ini baik untuk pembentukan sel tubuh dan tidak terlalu buruk untuk kolesterol.
Seiring penggunaannya, kadar asam lemak tidak jenuh berkurang. Zat tersebut berubah menjadi asam lemak jenuh yang berbahaya untuk tubuh. Misalnya, dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan pencernaan dan diare.
Jadi, masih mau pakai minyak bekas?