Siapa pencinta gado-gado? Makanan khas Jakarta ini punya banyak penggemar. Makanan penuh sayur berbalur bumbu kacang ini memag kerap menjadi pilihan bagi mereka yang ingin makanan sehat.
Sebagian orang berpikir bahwa perpaudan berbagai macam sayur dan bumbu kacang itu baik. Namun, justru sebagian orang lainnya berpikir sebaliknya. Bumbu kacang dari gado-gado itu dapat memicu asam urat.
Terlebih, biasanya penjual gado-gado menyediakan kerupuk emping. Lantas, apa faktanya? Apakah gado-gado sehat? Atau justru sebaliknya?
Gado-gado Kaya Protein dan Vitamin, Tapi…
Pertama, mari kita amati kandungan dari gado-gado. Kita tentu tak lagi ragu perihal manfaat dari sayuran yang ada pada makanan ini. Sayuran punya segudang manfaat bagi tubuh kita. Misalnya baik untuk pencernaan, kaya vitamin, hingga mampu meredekan stress.
Terlebih, sayur yang ada pada gado-gado biasanya fresh atau segar. Maksudnya, pejual gado-gado tidak menumis atau menggoreng sayur yang mana dapat merusak kandungan vitaminnya. Melainkan, mereka merebus atau hanya sekadar mencucinya.
Namun, yang menjadi sorotan dari gado-gado adalah bumbu kacangnya. Mengutip dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, gado-gado memang memiliki risiko asam urat. Sumber utama asam urat adalah kandungan purin pada makanan.
Baik sayur dan bumbu kacang mengandung purin. Itu artinya, memang gado-gado memiliki faktor risiko. Namun, ia mengatakan bahwa kandungan purin lebih tinggi dari jeroan. Mereka yang tidak memiliki riwayat atau faktor risiko asam urat tidak terlalu bermasalah mengonsumsi makanan ini.
Namun, dr. Dyan tetap menyarankan agar kita tetap mengonsumsi gado-gado dalam batas normal. Misalnya, seminggu sekali. Terkait bumbu kacang, ternyata makanan ini punya manfaat kesehatan.
Baca Juga : Perjalanan Lukas Enembe Menjadi Gubernur Papua
“Banyak yang beranggapan seperti itu (merusak diet) padahal kacang baik untuk kesehatan yaitu sebagai sumber protein dan memiliki vitamin E, omega 6, asalkan hindari kerupuknya saja dari gado-gado itu,” kata Rachel Olsen, ahli Nutrisi mengutip Jawapos.
Bayangkan, bumbu kacang punya vitamin E, omega 6 dan protein yang tinggi. Kendati demikian, kita harus waspada terhadap kacangnya. Beberapa orang menggoreng kacang tersebut dengan minyak yang kita tidak tahu kualitasnya.
Prinsip Makanan Sehat: Bahan, Komposisi dan Cara Mengolahnya
Guru Besar Departemen gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, menyebut makanan tergantung 3 hal. Yakni, bahan, komposisi dan cara mengolahnya. Jika 3 hal itu baik, maka sehatlah makanan itu.
“Semua dikatakan sehat apabila memenuhi ketiga hal tersebut. Salad juga kalau dimakan dengan dressing thousand island misalnya, itu banyak lemaknya. Beda kalau dresingnya cuma satu sendok. Dressing itu kan dibuat dari kuning telur dan susu sehingga lemaknya banyak. Tentu akan jauh lebih sehat gado-gado atau karedok,” ungkap Hardinsyah, mengutip Liputan6.com.
Termasuk gado-gado. Misalnya, makanan ini memiliki bahan yang sehat, dan melalui pengolahan yang baik. Seperti tidak menggoreng atau menumis sayur dan bumbu kacangnya sehingg kandungan vitaminnya terjaga.
Selanjutnya, tinggal kembali pada kita sendiri ihwal kadar mengonsumsinya. Apapun yang kita makan secara berlebihan pasti tidak baik. Begitu juga makanan sehat.