Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad akan menjadikan Provinisi Papua Barat Daya sebagai pintu masuk Indonesia untuk Pasifik. Karena itu, ia meminta jajarannya untuk bekerja lebih giat. Hal itu dia ungkapkan saat tiba di Sorong pada Jumat (16/12/2022), setelah dilantik sebagai Pj Gubernur Papua Barat Daya oleh Mendagri pada 9 Desember lalu.

“Kita tidak bisa kerja biasa-biasa saja, kita harus kerja luar biasa, kita harus berani keluar dari kebiasaan yang lambat (out of the box) keluar dari kotak, jangan pakai kotak birokrasi yang yang slow, kita harus cepat,” ungkap Mohammad Musa’ad.

Ia mengatakan, sudah ada empat provinisi baru di Papua. Yakni, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya. Keempat provinsi baru ini akan berlomba untuk menjadi yang terbaik. “Papua Barat Daya ini sudah menjadi pintu gerbang untuk Pulau Papua, tapi tidak cukup kita berhenti di situ. Mari kita jadikan Papua Barat Daya juga menjadi pintu gerbang Indonesia untuk Pasifik,” ujarnya.

Musa’ad mengajak jajarannya untuk berpikir bagaimana Papua Barat Daya menjadi pintu gerbang Indonesia ke negara-negara Pasifik untuk meningkatkan perdagangan dan kerja sama pendidikan yang menguntungkan.

“Coba kita ke Pelau, salah satu pulau kecil yang berdekatan dengan Sorong, biasanya menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Pulau Pelau merupakan pusat pariwisata dunia. Kita sudah harus berpikir ke situ, go international,” katanya.

Ia berharap kepada seluruh pemangku kepetingan untuk bersatu mendukung pembangunan di provinsi yang baru ini. Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad tiba di Sorong dengan didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinisi Papua Barat Edison Siagian dan disambut dengan tarian adat Malamoi, dilanjutkan dengan konvoi kendaraan menuju Kantor Gubernur Papua Barat Daya.