Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua Brigjen Pol. Tjatur Abrianto mengungkapkan, ganja yang beredar di Papua hingga kini berasal dari negara tetangga Papua New Guinea (PNG).
Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat PNG berbatasan langsung dengan Papua. Apa lagi, akses masuk atau jalur masuk di perbatasan RI-PNG banyak terdapat jalur tak resmi. Dengan adanya celah tersebut membuat pihak keamanan untuk memantau di area perbatasan.
“Akses masuk ke Papua kan banyak jalan tikusnya, jalur ini yang menjadi jalan utama untuk mengedarkan ganja, jadi untuk narkotika golongan satu itu semua dari PNG,” ungkap Tjatur Abrianto dalam jumpa pers akhir tahun di Kantor BNN Papua, Senin (20/12/2021) siang.
Selain melalui jalur darat, beberapa kasus penyelundupan ganja dari PNG kerap juga melalui jalur laut. Karena memang untuk diketahui akses laut menuju Papua cukup mudah untuk dilalui.
Karena alasan tersebut saat ini pihak keaman akan terus melakukan patroli rutin dalam rangka menggalkan penyelundupan ganja tesebut.
Asal Penyelundupan Sabu-sabu
Sementara, untuk sabu-sabu Tjatur Abrianto mengatakan bahwa para pelaku menyelundupkannya dari Makassar, Madura dan Jakarta.
“Kalau sabu sabu mereka memakai jasa pengiriman, untuk itu kita sudah bekerjasama dengan jasa pengiriman yang ada baik di Kota Jayapura maupun di Timika,” katanya lagi.
Baca Juga: Babinsa Amban Berhasil Temukan Anak Yang Hilang di Manokwari
Sementara, hingga akhir tahun 2021 ini, BNN Provinsi Papua telah menangani 11 kasus dengan 11 tersangka. Dari para tangan tersangka, BNN menyita 18,96 gram shabu dan 5290 gram ganja.
Untuk menekan angka prevalensi di Papua, BNN Papua Bidang Berantas melakukan operasi secara mobile yang dilakukan di tempat hiburan malam dan daerah yang dianggap rawan.
Selain itu, BNN Kabupaten Jayapura selama 2021 juga telah menangani sejumlah kasus narkotika di wilayahnya. Dari target 2 kasus, BNNK Jayapura telah menangani 4 kasus dengan 7 tersangka dengan barang bukti berupa 235 gram ganja. Untuk BNNK Mimika yang menargetkan 1 kasus untuk tahun ini telah menangani 4 kasus dengan 7 tersangka dan 157,09 gram shabu.
Dan saat ini juga pihak keamanan terus berupaya melakukan patroli di area perbatasan Papua-PNG agar narkoba tidak bisa masuk kembali ke Papua.