Opsi Terkait Penundaan Pilkada 2020 – Ketua MPR, Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk mempertimbangkan menunda Pilkada 2020. Bambang mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Pilkada saat pandemi berpotensi untuk menambah jumlah korban covid-19.
“Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri, untuk tegas dalam mengambil kebijakan dan keputusan. Apabila korban Covid-19 dan pelanggar protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada 2020 ini masih terus meningkat, maka perlu dipertimbangkan untuk menunda penyelenggaraan Pilkada 2020,” kata Bambang, dalam keterangan tertulis, Senin (5/10).
Bambang menambahkan bahwa pelaksanaan Pilkada tanpa memperhatikan protokol kesehatan dapat berakibat fatal. Selain ancaman keselamatan warga negara, juga akan timbulnya krisis kepercayaan publik pada demokrasi, serta penyelenggaraan Pilkada yang tidak optimal akibat banyaknya peserta Pilkada yang terkena covid-19.
Ia juga mendorong pemerintah dan penyelenggara Pilkada memperketat pelaksanaan protokol kesehatan pada setiap tahapan pilkada. Dan mencari solusi jika penyelenggaraan Pilkada pada tahun ini tidak bisa berjalan.
“Kami juga mendorong pemerintah bijak dalam mengambil setiap keputusan maupun kebijakan, serta memastikan bahwa Pilkada 2020 tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebab penyelenggaraan Pilkada 2020 sangat berpotensi menimbulkan kerumunan massa dan mobilitas yang tinggi bagi calon kepala daerah,” ujar Bambang.
Baca juga: TNI Sergap Persembunyian KKSB Papua
Tiga Calon Kepala Daerah Meninggal Dunia
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik mengumumkan adanya tiga calon kepala daerah peserta Pilkada 2020 yang meninggal dunia akibat covid-19. Satu diantaranya meninggal sebelum ditetapkan sebagai calon. Sedangkan dua lainnya meninggal setelah dinyatakan memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai calon kepala daerah.
Evi menjelaskan bahwa satu bakal calon yang meninggal dunia itu merupakan petahana dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, bernama Muharram. Bakal calon ini mengembuskan napas terakhir pada Selasa (22/9/2020), satu hari sebelum penetapan paslon.
Dua orang lainnya adalah calon wali kota Bontang bernama Adi Darma yang meninggal dunia pada 1 Oktober 2020. Kemudian ada calon bupati Bangka Tengah, Ibnu Soleh, yang tutup usia pada 4 Oktober 2020.
Pada masa pendaftaran, KPU sendiri mencatat ada 63 calon yang terpapar covid-19.