Sebuah tungku di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, meledak dan terbakar pada pekan lalu, tepatnya pukul 03.00 WIB Kamis dini hari (22/12/2022).

Akibat kejadian itu, dua karyawati operator alat berat di smelter tersebut dikabarkan menjadi korban meninggal dunia.

Adapun perusahaan pengelola smelter nikel tersebut yakni PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).

PT GNI ini merupakan pemegang Izin Usaha Industri (IUI), sehingga kewenangan pengawasan berada pada Kementerian Perindustrian, bukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi.

“Kewenangan ada di Kemenperin,” kata Sunindyo dilansir CNBC Indonesia, Dikutip Rabu (28/12/2022).

Sunindyo juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak menerjunkan tim inspektur tambang ke lokasi untuk melakukan investigasi, karena ini menjadi kewenangan Kemenperin.

Lantas, siapakah pemilik PT GNI ini?

Setelah ditelusuri, ternyata PT GNI ini dimiliki oleh perusahaan baja China, yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd.

Investor asal China Jiangsu Delong Nickel Industry ini ternyata perusahaan stainless steel dan terbentuk sejak Agustus 2010 lalu di Kawasan Ekonomi Industri Xiangshui, Kota Yancheng, Provinsi Jiangsu, China.

Jiangsu Delong Nickel ini tercatat memiliki 9.300 karyawan, termasuk 2.470 pekerja di smelter Indonesia. Selain itu, perusahaan juga mempekerjakan 500 insinyur dan teknisi.

Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar 95 miliar yuan pada 2020 dan mencetak laba sekitar 3 miliar yuan. Pada 2020, perusahaan ini dinobatkan sebagai perusahaan dengan peringkat ke-231 dari 500 perusahaan swasta terbaik di China pada 2020.

Adapun di Indonesia, perusahaan merupakan pemilik dari PT GNI. Melansir situs GNI, perusahaan ini terbentuk pada 2019. Adapun smelter nikel yang dibangun menggunakan teknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta ton NPI per tahun.

Ternyata smelter nikel PT GNI ini sempat diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Desember 2021.
Saat peresmian pabrik tersebut, turut pula hadir Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

Adapun nilai investasi smelter nikel ini disebutkan mencapai US$ 2,7 miliar.