Pangan Lokal Pasar Daring Bintuni Semakin Diminati
beritapapua.id - Kegiatan di stocking point Pasar Online Teluk Bintuni yang kebanjiran order karena tingginya minat masyarakat terhadap pangan lokal. Foto: Yohanes Akwan

Ketahanan pangan lokal yang sedang digiatkan oleh pemuda Teluk Bintuni, Papua Barat semakin diminati oleh masyarakat. Paling tidak dari jumlah pesanan yang melebihi kapasitas produksi menunjukkan potensi hasil pertanian ini ke depannya.

Hal ini diterangkan oleh Yohanes Akwan, salah satu penggerak “Pasar Online Teluk Bintuni” pada hari Rabu (17/06/2020) melalui Telepon genggamnya.

“700 paket hasil kebun mama-mama Papua dipesan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ny. Priska Prisilia Kasihiw. Menurut beliau itu belum cukup untuk memenuhi target kebutuhan masyarakat,” ujar Yohanes.

Program ini awalnya diiniasi untuk mengakomodasi kebutuhan pangan masyarakat Teluk Bintuni di tengah masa pandemi Covid-19. Sebagai program yang menjadi solusi, kemudian Pasar Online Teluk Bintuni pun berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni (Teluk Bintuni).

Baca Juga: Prosedur Penerbangan di Masa Kelaziman Baru

Solusi Mendesak yang Menjadi Kebutuhan Pokok

Pangan Lokal Pasar Daring Bintuni Semakin Diminati
beritapapua.id – Suasana para pemuda di stocking point yang sedang mempersiapkan pesanan hasil kebun mama-mama Papua. Foto: Yohanes Akwan.

Sosialisasi pasar online tentang ketahanan pangan lokal sebagai solusi pangan di tengah pandemi, disambut masyarakat dengan semakin tumbuhnya kesadaran akan potensi pangan lokal. Ubi jalar, singkong serta sayur-mayur kian menjadi kegemaran masyarakat Teluk Bintuni.

Naiknya permintaan masyarakat akan pangan lokal yang dijual secara online ini perlu disikapi sebagai sebuah potensi ke depan. Dengan semakin meningkat permintaan, berarti lahan pekerjaan untuk pertanian semakin terbuka. Ini bisa menjadi solusi bagi pemuda-pemudi Teluk Bintuni ke depannya.

Hal ini diungkap oleh Yohanes sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh Ibu Priska Kasihiw pada saat mengambil pesanan di stock point pasar online ini.

“Ibu Priska menganjurkan masyarakat terutama pemuda pemudi Teluk Bintuni untuk melihat pangan lokal ini sebagai sebuah potensi ladang pekerjaan ke depan. Ini kita 700 paket yang dipesan atas permintaan masyarakat sebenarnya masih belum cukup, karena permintaan banyak. Sebaiknya daripada bermain gadget dan tidak menghasilkan apa-apa, lebih baik kemampuannya dipergunakan untuk bisa mensosialisasikan tentang pangan lokal,  lebih bagus lagi turun ke kebun bantu mama atau jadi petani, karena ke depannya, pangan lokal kita seperti kasbi, ubi jalar dan sayur-mayur ini semakin diminati oleh masyarakat,” imbuh Yohanes.

Kerjasama antara Pemda Teluk Bintuni, PKK serta Gerakan Pasar Online Teluk Bintuni dengan terus mempromosikan pangan lokal sebagai gaya hidup, akan terus dilakukan. Kolaborasi ini selain meningkatkan kesadaran masyarakat akan ketahanan pangan lokal, juga mengangkat serta menggerakkan terus roda perekonomian daerah. Hasil itu sangat dirasakan terutama oleh mama-mama Papua sebagai pegiat utama dari hasil pangan lokal ini.