Paskalis Pigai merpakan salah seorang pemuda asli Papua yang menjadi fotografer dan videografer profesional. Pemuda kelahiran Fakfak 24 tahun lalu ini memiliki impian membuat fondasi kuat lewat kontribusi generasi milenial.
Paskalis mulai mengenal dunia fotografi pada tahun 2014 sewaktu masih kuliah di Universitas Papua. Semenjak itulah ketertarikannya terhadap dunia fotografi mulai tumbuh. Awalnya ia mulai belajar fotografi lewat kamera ponsel. Kemudian menyisihkan uangnya untuk membeli kamera. Sampai akhirnya banyak orang yang mulai memakai jasanya sebagai fotografer. Selain fotografi, Paskalis juga memiliki kemampuan untuk mengedit hasil fotonya sampai melakukan desain.
Paskalis Pigai yang memiliki latar belakang pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian ini juga desain prototype teknologi hasil pertanian. Salah satunya adalah membuat desain mesin pencacah biji pala yang kemudian menjadi prototype mesin pencacah biji pala. Ia pernah menjadi penanggung jawab desain interior ruangan dari Pusat Migas Fakultas Teknik, Universitas Papua.

Paskalis yang juga merupakan salah satu pendiri PT Papua Muda Inspiratif Milenial. Yang bertujuan untuk untuk memajukan tanah Papua lewat karya nyata dan prestasi dari para pemuda. Menurutnya Papua merupakan tanah yang kaya akan sumber daya alam dan keberagaman budaya. Lewat dunia fotografi dan desain, Paskalis optimistis untuk menciptakan ekosistem yang andal dan mampu menggerakkan ekonomi Papua. Melalui gerakan Papua Muda Inspiratif Ia ingin merangkul generasi muda Papua untuk memberikan kontribusi lewat kerja nyata.
Lewat keahliannya itu, Ia mendirikan PT Papua Project yang menjadikannya seorang profesional pada bidang foto dan videografi. Selain itu Paskalis Pigai juga terpilih menjadi ketua Komunitas Fotografi Manokwari oleh rekan-rekannya. Ia berhadap dari apa yang telah ia lakukan ini dapat memberikan sumbangsih dalam pelestarian budaya secara beranekaragam. Sehingga pandangan pada setiap budaya akan unik.
Baca Juga: Gambar Jembatan Youtefa Jayapura diabadikan pada Uang Rp75.000
Polemik Klasik dalam masyarakat Papua
Paskalis Pigai mengakui adanya masalah dan polemik dalam masyarakat Papua. Yakni para pemuda Papua yang sebagian besar menginginkan untuk menjadi ASN. Dan dalam pemilihannya, mereka berpendapat bahwa yang dapat menjadi ASN Papua harus mayoritas anak asli Papua. Padahal pada dasarnya ada banyak pilihan karir selain PNS.
“Saya memilih berwirausaha karena bekerja bebas, bisa buka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi,” jelas Paskalis Pigai.
Menurut Paskalis untuk memberi kontribusi lewat tanah Papua, tidak harus dengan menjadi ASN. Ia yakin dengan melakoni profesi, ia bisa memajukan Papua. Sebab pada dasarnya potensi masyarakat di wilayah Papua dan Papua Barat sebenarnya banyak sekali.