Penjabat Gubernur Drs. Paulus Waterpauw, M.Si, sebut ada 3 daerah di Papua Barat masih tercatat dalam cakupan presentasi vaksinasi rendah.
Ini juga menjadi konsen Penjabat Gubernur Drs. Paulus Waterpauw, M.Si, dalam membantu program pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19.
Dalam rilisnya pada, Selasa (12/7/2022) mengatakan bahwa tiga daerah dengan cakupan vaksinasi terendah yaitu Kabupaten Pegunungan Arfak, Maybrat dan Tambrauw.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agara dapat ikut mendukung program vaksinasi dari pemerintah. Dengan begitu program vaksinasi tersebut dapat terus berjalan sukses agar tidak kembali terjadi kenaikan angka Covid-19 di wilayah itu.
“Mohon dukungan, kita dorong lagi terutama kabupaten terdekat, Pegaf hari ini paling rendah, Maybrat dan Tambrauw, ini tiga kabupaten paling terendah,” ungkap Paulus Waterpauw sembari meminta dukungan semua pihak.
Ia juga menyebutkan bahwa obat-obatan dan vaksinasi tetap tersedia melayani masyarakat, karena itu harus disadari varian Covid-19 dan gejalanya semakin beragam. Karenanya program vaksinasi ini sangat perlu untuk dimaksimalkan demi mendukung program pemerintah.
“Presiden ingatkan obat dalam vaksinasi masih tersedia. Pentingnya vaksinasi sebagai salah satu usaha preventif menangani varian covid yang kini macam-macam,” Jelasnya.
Vaksinasi Meningkatkan Imunitas
Ia mengatakan kondisi pandemi Covid-19 sampai saat ini masih mengintai di dunia bahkan di Indonesia. Selain mendukung program pemerintah vaksinasi ini juga penting untuk meningkatkan imunitas atau ketahanan tubuh dari bahaya virus yang masih mengintai.
Selain itu, ia juga mengajak para pihak terkait untuk duduk bersama menyatukan persepsi dan memberikan sosialisasi pentingnya kepada masyarakat. Karena ada beberapa masyarakat hingga saat ini masih tidak mau untuk mengikuti vaksinasi.
Baca Juga: Pemprov Papua Barat Serahkan Hibah Satu Unit Mobil Kepada DAP Wilayah III Domberai
Menurutnya dengan pendekatan yang tepat masyarakat akhirnya akan mau untuk mengikuti program vaksinasi tanpa termakan hoax-hoax yang beredar terkait vaksinasi.
“Bagaimana berpikir dengan konstruktif, bagaimana meyakinkan masyarakat, itu cara kita saja. Kita pendekatan harus sejuk, ada juga pengaruh dari pihak lain, harus bisa berhasil (meyakinkan) kita. Jadi ada caranya kalau kita datang dapat pertentangan dan saya tahu masyarakat kita adalah penurut dan kita panutannya,” tandasnya.