Pemerintah Kabupaten Asmat, Papua, akan memberikan dukungan kepada aparatur sipil negara (ASN) orang asli Papua (OAP) yang ingin berpindah tugas ke pemerintahan Provinsi Papua Selatan.
Hal ini seperti yang disampaikan Bupati Asmat, Elisa Kambu yang mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Asmat beberapa bulan lalu telah membuka pendaftaran bagi pegawai negeri di lingkup Pemkab Asmat yang ingin mengabdikan diri di Pemerintah Provinsi Papua Selatan (PPS).
Kambu menyebutkan ada 200-an pegawai negeri di Kabupaten Asmat yang mendaftarkan diri. Dari sekitar 200 ASN tersebut 17 pegawai merupakan orang asli Papua (OAP).
Menurutnya sedikitnya jumlah pegawai OAP yang mendaftar karena memiliki beberapa faktor penyebab.
“Tiap kabupaten mensupport 200 aparatur sipil negara untuk Provinsi Papua Selatan. Di Asmat yang mendaftarkan diri sudah 200 an orang. Anak asli Asmat hanya 17 orang yang mendaftar,” kata Kambu, Senin (15/8/2022).
Kambu mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait rendahnya minat pegawai OAP untuk mengabdi di lingkup pemerintahan Provinsi Papua Selatan.
Keraguan Tempat Tinggal
Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab rendahnya minat pegawai OAP untuk mengabdi di lingkup pemerintahan Provinsi Papua Selatan karena adanya keraguan akan tempat tinggal.
“Kami sudah melakukan pertemuan. Salah satu alasan keraguan mereka karena tidak ada tempat tinggal. Kami janji bantu uang muka untuk membangun rumah mereka di Merauke,” ujarnya.
Baca Juga: Miliki Keindahan Alam, Pulau Fani Punya Potensi Besar Jadi Destinasi Wisata
Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada pegawai negeri OAP dan juga sebagai perangsang semangat bagi anak asli Kabupaten Asmat untuk terus berkembang dan meniti karir dalam lingkup pemerintahan.
“Kita kasih uang muka untuk mereka membangun rumahnya di Merauke, sisanya nanti mereka cicil sendiri. Ini kami lakukan karena melihat sangat sedikit anak Asmat yang mendaftarkan diri ke provinsi,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah akan hadir dalam membantu pegawai OAP dalam menyelesaikan keraguan akan tempat tinggal.
“Mereka merupakan anak asli Asmat dan tidak punya tempat tinggal di Merauke. Karena adanya keraguan itu, maka kita pemerintah hadir untuk membantu mereka,” tutup Kambu.