Pemerintah Kabupaten Manokwari siapkan solusi untuk mengantisipasi adanya aksi pembakaran ban yang merusak infrastruktur jalan di Manokwari.
Meski belum menyebut solusinya, namun Bupati Manokwari menyebut jika solusi pihaknya akan menerapkan solusi tersebut agar tidak ada lagi aksi bakar-bakar ban di jalan raya.
Saat ini, Pemkab Manokwari sedang berupaya memodernisasi Kota Manokwari dengan membangun infrastruktur yang modern, termasuk jalan. Namun aksi membakar ban di jalan yang kerap masyarakat lakukan akan menjadi persoalan dan mengancam infrastruktur.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan bahwa masyarakat yang melakukan aksi seperti itu masyarakat yang tidak mencintai Kota Manokwari. Pemkab Manokwari pun akan memberikan solusi untuk mengantisipasi adanya aksi tersebut tidak terulang kembali.
“Jujur ya untuk Manokwari ini kan semua pemukiman ada di pusat kota, ada di ruas-ruas jalan protokol. Lalu yang melakukan aksi pemalangan kemudian pembakaran ban itu juga masyarakat yang tinggal di wilayah itu juga, tapi solusinya saya tidak sampaikan di sini. Nanti ada solusi jangka panjang yang nanti kita tawarkan dan berikan kepada masyarakat,” ujar Hermus, Rabu (14/09/2022).
Menurut Hermus, jika Pemkab Manokwari sudah menerapkan solusi tersebut, warga tidak akan membakar ban di jalan.
“Yang jelas kalau solusi itu diterapkan, tidak ada lagi untuk bakar-bakar ban di Manokwari. Jadi seperti itu, karena persoalannya mereka yang tinggal dekat dengan jalan raya itu yang selalu merusak,” katanya.
Pembakaran Ban dan Pengrusakan Fasilitas Umum
Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat kerap melakukan pembakaran ban dan pengrusakan terhadap fasilitas umum, meski menyadari itu perbuatan yang salah.
Baca Juga: Pemkab Manokwari Berikan Bantuan Dana Pendidikan Kepada 589 Mahasiswa
“Misalnya seperti kemarin penangkapan dua bandar togel, itu kan yang dilakukan (bakar ban di jalan) masyarakat di situ bukan masyarakat dari tempat lain lakukan pembakaran ban dan lain-lain. Sudah berbuat salah lalu kemudian mau melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum,” katanya.
Bagi Hermus, tindakan itu menggambarkan masyarakat yang tidak mencintai Manokwari.
“Bagi saya, masyarakat ini mereka tidak mencintai Manokwari. Mereka tidak mencintai kota ini, mereka hanya mungkin penumpang di kota ini, sehingga dengan mudahnya terprovokasi langsung aja bakar-bakaran. Jadi kita tidak mau masyarakat yang bermental seperti itu. Ke depan kita mau tertibkan semuanya,” tandasnya.