Pencarian Jati Diri Masyarakat Bintuni – Kawasan Teluk Bintuni yang sekarang sudah menjadi sebuah kabupaten sejak tahun 2002 mengalami banyak perkembangan. Tempat-tempat layanan kesehatan seperti puskesmas sudah dibangun sejak tahun 1955 dan sampai sekarang mulai mengalami peningkatan dengan adanya Puskesmas di beberapa distrik, termasuk juga puskesmas keliling menggunakan perahu. Teluk Bintuni yang merupakan wilayah pemekaran dari Manokwari terus mengalami proses pertumbuhan baik perumbuhan fisik bangunan dan perubahan sosial masyarakat.
Relokasi telah membawa mereka pada sebuah dinamika sosial baru. Tahun1986, dari gunung, para kaum peladang dipindah ke dataran pesisir. Masyarakat Suku Sougb itu, kini bertempat tinggal di Kampung Iguriji. Sebuah kampung percontohan di dataran Teluk Bintuni. Iguriji, Missin, dan Teluhwer nama yang tidak asing untuk sebagian masyarakat yang bermarga Iba. Tiga nama tersebut adalah nama kampung hasil pemekaran dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Teluk Bintuni. Kesamaan identitas marga dan suku ini menandai ikatan status bersaudara dan keluarga besar yang hidup bersama-sama setiap harinya.
Baca Juga: Peran Ganda Hutan Mangrove
Perilaku Masyarakat yang Dipengaruhi Lingkungan
Perilaku unik yang mencerminkan jati diri, muncul pada masyarakat Iguriji dan perkampungan lainnya. Pepindahan tempat hidup yang berbeda menjadikan masyarakat memiliki pola gaya hidup yang juga berbeda. Pegunungan dan pesisir merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan dalam masyarakat Iguriji. Walaupun demikian, mereka tetap menjalani kehidupan yang tradisional ditandai oleh ikatan-ikatan adat yang masih kental sebagaimana ada sebelumnya pada saat mereka bermukim di daerah pegunungan terus mengalami perubahan. Kuatnya kepercayaan akan agama asli, kekurangpedulian terhadap perubahan atau modernitas terutama pendidikan adalah ciri khas hidup mereka di daerah pegunungan.
Kehidupan mereka sebelumnya yang hanya bersifat sederhana mulai mengalami perubahan ke pola hidup yang lebih kompleks karena banyaknya pemahaman-pemahaman yang mulai masuk ke dalam pikiran mereka yang sederhana, pemahaman akan sebuah modernitas. Pola kehidupan tradisional dan modern pun bercampur baur dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
Pola kehidupan tradisional dan modern pun bercampur baur dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Pencarian akan sebuah identitas diri masih mereka lakukan dan sedang mengalami sebuah proses. Proses perkembangan akan sebuah kehidupan tradisional di tengah kehidupan modern di sekeliling mereka.