Penusukan Terhadap Syeikh Ali Jaber – Sebuah insiden menimpa ulama Syeikh Ali Jaber saat yang bersangkutan mengisi sebuah acara wisuda khatam Alquran di Masjid Falahuddin, Tamin, Bandar Lampung. Seorang pria tak dikenal secara tiba-tiba menusuk Syeikh Ali.
Dalam video yang beredar, terlihat pria terlihat berlari mendekati Syeikh Ali kemudian mencoba menusuknya ke bagian perut. Syeikh Ali kemudian menghindar namun bahu kanan nya terluka.
“Saya kaget orang ada di hadapan saya. Saya respons kalau enggak lihat bisa ke leher atau dada saya. Saya ditusuk kena otot bagian tangan kanan atas. Saya lawan patah pisau di otot,” ungkap Syeih Ali dalam wawancaranya dengan TvOneNews, Minggu (13/9).
Melihat pria yang mencoba untuk menusuk Syeikh Ali, para jamaah kemudian langsung naik ke atas panggung dan menangkap pelaku.
Setelah mengamankan pelaku, para jamaah kemudian membawa Syeikh Ali ke Puskesmas Gedong Air, Bandar Lampung untuk mendapatkan perawatan. Saat ini kondisi Syeikh Ali sudah membaik meski harus menjalani rawat inap.
Melalui akun youtube resminya, Syeikh Ali mengucapkan syukur karena masih bisa selamat dari serangan tersebut.
“Alhamdulillah Allah selamatkan saya dari upaya pembunuhan, saya bisa selamat karena Allah takdirkan saya,” katanya. Dia pun meminta semua pihak untuk menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran.
Tidak lupa Syeikh menyampaikan harapannya agar Indonesia bisa tetap menjaga nikmat aman dan sejahtera.
“Mudah-mudahan Indonesia tetap bisa menjaga nikmat aman, sejahtera dan bersatu untuk memperjuangkan Al-Quran di negeri kita tercinta,” katanya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Papua Mencapai Angka 4.202
Pemeriksaan Dari Polisi
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan bahwa saat ini situasi telah terkendali. Saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek Tanjungkarang Barat.
“Untuk situasi saat ini sudah bisa dikendalikan dan dalam keadaan stabil, dan Syekh tidak mengalami keadaan yang parah. Pelaku juga sudah bisa kita amankan,” ujar Zahwani.
Zahwani mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan serta pemeriksaan saksi untuk mendalami motif pelaku.
“Melakukan penyelidikan di tempat perkara, kemudian memeriksa atau mendengarkan dari saksi korban maupun saksi di TKP,” kata Zahwani.
