Permintaan Maaf Belanda Pernah Menjajah Indonesia
beritapapua.id - Permintaan Maaf Belanda Pernah Menjajah Indonesia - merdeka.com

Permintaan Maaf Belanda Pernah Menjajah Indonesia – Raja Belanda Willen Alexander dan Ratu Maxima melakukan kunjungan ke Indonesia yang membawa sejarah baru bagi Indonesia. Presiden Joko Widodo menerima Raja Willem dan Ratu Maxima di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu Raja Willem menegaskan pemerintah belanda mengakui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Secara terbuka, mereka juga mengajukan permintaan maaf atas kekerasan yang terjadi pada masa agresi militer pasca proklamasi.

“Selaras dengan pernyataan pemerintah saya (Pemerintah Belanda) sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut (setelah proklamasi). Saya mengucapkan ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini.” Kata Raja Willem dikuti dari MediaIndonesia.com.

Raja Willem mengakui bahwa luka dan kesedihan dari keluarga yang diajajh Belanda masih terasa hingga kini. Ia berharap kunjungannya ke Indonesia dapat mendekatkan negara-negara yang pernah berlawanan.

Pemerintah Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia secara politik dan moral sejak 15 tahun lalu yaitu pada tahun 2005. Hal itu terlihat kala pemerintah Belanda Mengutus Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Bot untuk kunjungan pertama kali ke Indonesia. Dengan tujuan peringatan 60 tahun kemerdekaan Indonesia di Istana Negara, Jakarta.

Pada saat yang sama ia mengapresiasi hubungan kedua negara yang kini terjalin semakin baik dan erat, meski kedua negara dulu pernah punya sejarah kelam pada masa kolonial. Kini Belanda dan Indonesia bisa menjalin hubungan berdasarkan rasa hormat, persahabatan, dan saling percaya.

Baca Juga: Healthy Talk Pencegahan Covid-19 di Papua Oleh Pertamina

Dikembalikannya Keris Diponegoro

Raja Willem dalam kunjungannya saat itu juga menyerahkan sebuah keris milik Pangeran Diponegoro kepada Presiden Jokowi. Beberapa minggu sebelum kunjungan Raja dan Ratu Belanda, Indonesia mengirimkan tim ke Belanda, yang diikuti oleh Dirjen Kebudayaan. Kunjungan itu untuk mengecek kepastian bahwa keris itu adalah benar-benar milik Pangeran Diponegoro.

Keris tersebut menjadi pusat perhatian Presiden Jokowi usai ia menggelar hubungan bilateral dengan Raja Willem dan Ratu Maxima. Setelah konferensi pers, Presiden Jokowi Nampak mendatangi keris yang dipajang di salah satu sudut istana yang berwarna keemasan tersebut dipajang didalam kotak kaca khusus.