Perwakilan KNKT Papua Norbert Tunyanan menyatakan, pilot pesawat perintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani, Papua. Pilot Cessna pesawat pengangkut logistic ini meninggal dunia, Pilot wanita tersebut bernama Joyce Chaisin Lin (40) yang merupakan warga negara Amerika Serikat.
Sebelum jatuh, Joyce sempat memanggil tower atau mayday call untuk meminta RBT (mendarat darurat). Namun saat petugas Tower bandara Sentani memberikan pemanggilan sudah tidak ada jawaban dari Pilot atau pesawat hilang kontak. Ternyata pesawat sudah jatuh di Danau Sentani, Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura.
Saat ini, tim SAR gabungan telah mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan tindakan medis. Sementara itu untuk badan pesawat telah berhasil dievakuasi dari dasar danau yang dalamnya sekitar 13 meter.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, pesawat ini sedianya akan terbang menuju Mamit Kabupaten Tolikara di wilayah Pegunungan Papua. Namun baru saja lepas landas dari landasan pacu, pesawat jatuh ke Danau Sentani yang tepat berada di ujung landasan pacu. Pihak Angkasapura 1 Sentani melalui Pejabat Sementara General Manajer Antonius Widyo membenarkan kecelakaan pesawat tersebut.
Baca Juga: Aksi Nekat Perampokan Di Depok Memakai Senjata Api
Ini Profil Joice Lin, Pilot Yang Tewas Dalam Jatuhnya Pesawat MAF
Seorang pilot wanita dikabarkan meninggal dunia dalam tragedi jatuhnya pesawat milik MAF di Danau Sentani, Jayapura. Pilot cantik pengemudi pesawat PK-MEC itu diketahui bernama Joice Lin. Bukan hanya sebagai pilot, ternyata Joice Lin memiliki keahlian lain yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Joyce Lin adalah seorang pilot dan spesialis IT. Sebagai pilot, Joyce terbang untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis untuk menyelamatkan jiwa manusia. Joiye melayani pengangkutan pasokan untuk pengembangan masyarakat, dan mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.
Sebagai seorang spesialis IT, Joyce mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk menghubungi pendukung mereka dan mengakses sumber daya di Internet.
Pada usia delapan tahun Joyce menunjukan ketertarikannya pada segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer, terutama pemrograman komputer. Ketertarikannya dalam penerbangan juga berkembang pada usia dini karena seorang tetangga pilot yang membawanya ke pertunjukan udara lokal.
Joyce mengambil jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT. Karena minatnya dalam penerbangan, ia juga memperoleh sertifikat pilot pribadi saat masih kuliah.
Setelah lulus, Joyce bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer hingga berposisi sebagai Direktur Teknis di perusahaan komersial. Selama waktu itu Joyce merasa terpanggil untuk menghadiri seminari dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity.