
Pesawat Caravan milik SAM Air yang rusak akibat ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua akhirnya berhasil dievakuasi ke Kabupaten Mimika, Rabu (13/7/2022).
Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen S menyampaikan, proses evakuasi berjalan tanpa gangguan keamanan.
“Proses evakuasi badan pesawat SAM Air berhasil dilakukan tanpa adanya gangguan keamanan,” ujarnya, Kamis (14/7/2022).
Proses evakuasi dilakukan menggunakan helikopter Kamov yang memiliki kemampuan mengangkut benda sangat berat pada sekitar pukul 10.40 WIT, Rabu (13/7/22).
Sementara itu, Pimpinan PT. SAM air Wagus Hidayat memberikan apresiasi kepada aparat TNI-Polri yang telah membantu dalam proses evakuasi. Setelah tiba di Mimika, pesawat tersebut dijadwalkan akan dikirim ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Alhamdulillah kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada aparat keamanan dan juga masyarakat yang sudah membantu dalam proses evakuasi pesawat kami,” ujar Wagus Hidayat melalui keterangan tertulis, Rabu (13/7/22).
Penembakan KKB terhadap pesawat ini terjadi saat baru saja mendarat di Bandara Kenyam, Nduga sekitar pukul 10.15 WIT, Selasa (07/6/22). Pilot dan Copilot pesawat SAM AIR berhasil melewati detik-detik mencekam saat insiden itu. Pilot dan Copilot tersebut adalah Farhan Fachri (27) dan Reza Ragainaga (23).
Dalam keterangan kepada awak media Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan menyebutkan bahwa pelaku penyerangan tersebut adalah KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya.
Kronologi Penyerangan
Serangan KKB awalnya berlangsung sporadis hingga membuat moncong pesawat dan bagian ban bocor. Sedikitnya ada 22 suara tembakan yang terdengar secara maraton di lokasi kejadian.
“Telah terdengar bunyi tembakan kurang lebih sebanyak 22 kali dari arah Bandara Kenyam Kabupaten Nduga,” kata Arif.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Paulus Waterpauw Buat Terobosan Baru
Saat tembakan bertubi-tubi itu terjadi, Farhan dan Reza tak berani keluar, mereka terpaksa bertahan di pesawat. Namun anggota KKB tampaknya menyadari kondisi itu sehingga terus maju mendekati kedua korban.
Menurut Arif, anggota KKB awalnya menembaki Farhan dan Reza, namun akhirnya KKB memfokuskan perhatiannya ke Farhan seorang. Pilot itu akhirnya ditodong dari jarak dekat, dan nasib baik bagi Farhan karena senjata api anggota KKB itu tiba-tiba gagal meletus.
“Awal keduanya (jadi sasaran) tapi (belakangan) KKB itu fokus untuk nembaki pilotnya. Sempat ditodong, bersyukur Tuhan masih melindungi senjatanya ndak (tidak) meletus,” ujarnya.
Akhirnya Farhan dan Reza berhasil meloloskan diri setelah mendapatkan kesempatan dan keduanya pun lolos dari keganasan KKB.