Saat Phoolan Devi berumur 11 tahun, ia dinikahkan kepada pria setengah baya yang memperkosa dan menganiayanya. Dari trauma itu ia bangkit menjadi salah satu kriminal mendobrak nilai kasta di India, dan dipuja sebagai Dewi Durga.
Phoolan lahir di Gorha Ka Purwa, Uttar Pradesh, sebuah desa kecil di Sungai Yamuna, India, pada tanggal 10 Agustus 1963. Bukan hanya terlahir dari kasta yang rendah, status anak perempuan di desa ini dianggap sebagai sebuah kesialan dan beban bagi masyarakat.
Itu lah kenapa sejak umur 11 tahun, Phoolan dinikahkan secara paksa oleh keluarganya kepada seorang pria yang berusia 35 tahunan. Tragisnya, orang tua Phoolan menukarnya dengan seekor sapi kepada pria itu.
Hubungan seks yang dipaksakan selama beberapa tahun serta penganiayaan merupakan kondisi yang harus diterimanya selama pernikahan. Namun keadaan ini tak membuatnya tinggal diam. Phoolan berhasil melarikan diri.
Phoolan Devi Bergabung Dengan Geng Kriminal
Pelarian Phoolan Devi dari suami, membawanya kepada geng kriminal, yang beranggotakan kawakan dari kasta yang rendah.
Nasib buruk bagi Phoolan, geng ini terlibat rivalitas dengan geng kriminal lain yang beranggotakan mereka dari kasta yang tinggi, dari Thakur.
Pada umur 18 tahun, Phoolan Devi diculik oleh geng Thakur dan kembali dijadikan objek seks bagi anggotanya. Ia diperkosa beberapa kali oleh mereka, hingga sering kehilangan kesadaran.
Setelah berhasil menyelamatkan diri dari geng Thakur, Phoolan mulai mengumpulkan keberaniannya, berangkat dari trauma sebagai korban pemerkosaan.
Ia mulai mengumpulkan anggota dan membentuk geng kriminal sendiri. Mereka melakukan perampokan dan pembunuhan. Dari sinilah ia menyandang status ‘Ratu Bandit’ yang dikenal di seluruh dunia.
Baca Juga : Tatkala Cinta Membabi Buta, Nyawa Tak Berharga Akibat Amarah
Ringkasnya pada tahun 1981, Phoolan Devi dan gengnya kembali ke desa tempat Phoolan pernah diculik dan dijadikan budak seks, Desa Thakur.
Nasib baik ia masih mengenali 2 di antara anggota geng Thakur yang pernah memerkosanya. Ia pun menculik dan menginterogasi mereka perihal identitas anggota geng lain yang turut mencabulinya kala itu.
Karena dua orang tersebut tidak mengakui dan mau menunjukkan anggota yang lain, dengan penuh amarah Phoolan memberondong mereka dengan senjata. Bukan hanya dua orang itu saja, seluruh anggota geng Thakur dihabisinya.
Mendobrak Kasta, Menjadi Pahlawan Perempuan
Darah yang ditumpahkan pada peristiwa pembantaian di Desa Thakur menjadi sejarah paling merah dalam catatan kriminal India.
Perbuatan Phoolan dan gengnya sangat mengusik mereka dari kasta atas. Namun, secara umum, masyarakat malah menganggap Phoolan sebagai Dewi Durga dan dipuja.
Phoolan kemudian menyerahkan diri kepada Polisi Federal India, dengan catatan semua anggota gengnya harus dihukum dengan vonis yang rendah.
Pada tahun 1983, ia dituntut 11 tahun penjara karena 48 kasus kriminal, termasuk pembunuhan, perampokan dan penculikan.
Pada tahun 1994, Phoolan dibebaskan. Ia pun mulai menjajaki dunia politik. Kepopulerannya sebagai perempuan yang berani melangkahi kasta membuat ia terpilih sebagai parlemen pada tahun 1996.
Pada tahun 2001, Phoolan ditembak mati di depan rumahnya oleh 3 orang bermasker. Hingga kini peristiwa kematiannya masih menjadi misteri.
Phoolan adalah cerminan dari situasi sosial di India yang hingga kini masih menjadikan perempuan tak lebih dari sekadar objek seks.