Putin Tunjukan Sikap Tegasnya, Eropa Dapat Warning Dari Rusia
beritapapua.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: AP/Sergey Guneev)

Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menunjukan ketegasannya, hal ini terlihat dari sikap Putin yang memberi warning ke Eropa.

Putin sendiri mengatakan bahwa jika peringatan tersebut diabaikannya minyak Rusia di kawasan itu akan membuat harga energi makin melambung.

Menurutnya, langkah Uni Eropa (UE) membuang minyak Rusia sepenuhnya menjadi “boomerang”. Rusia justru mengambil keuntungan, di mana pendapatan minyak dan gas (migas) masih tetap meningkat.

Mengutip dari CNN Internasional, Rabu (18/5/2022), Putin mengatakan bahwa akan memberlakukan sanksi baru pada pasar minyak dan gas Rusia.

“Negara-negara Eropa terus memberlakukan sanksi baru pada pasar minyak dan gas (Rusia). Semua ini mengarah pada inflasi,” katanya dalam pertemuan dengan negara-negara sekutu yang tergabung dalam The Collective Security Treaty Organization (CSTO).

“Tetapi alih-alih mengakui kesalahan mereka sendiri, mereka mencari seseorang untuk disalahkan … deklarasi tentang penolakan penuh sumber energi Rusia telah menyebabkan kenaikan harga minyak.”

Putin Kritik Kampanye Perubahan Iklim Barat

Di kesempatan yang sama, Putin juga mengkritik kampanye perubahan iklim Barat. Mengutip TASS, ia menyebut mereka meremehkan pentingnya energi tradisional dan melebih-lebihkan peran energi alternatif.

“Faktanya, apa yang disebut kelas politik di Barat … berspekulasi tentang keprihatinan alam … mereka mulai melebih-lebihkan kemungkinan alternatif energi dan meremehkan pentingnya energi tradisional, semua sumbernya,” tambahnya membela energi fossil Rusia.

Baca Juga: Bupati Sorong Berharap Masyarakat Suku Moi Bisa Bersatu

Putin menekankan bahwa pelecehan terus-menerus ini “bersifat sangat spesifik”. Ini pun kata dia, menjadi komponen utama, masalah yang muncul di industri energi global saat ini.

“Anda tahu ini lebih baik daripada orang lain. Mereka (otoritas Barat) membatasi pembiayaan bank. Mereka mengajukan segala macam tuntutan hukum yang ‘dibuat-buat’ terhadap perusahaan dan manajemen perusahaan dan sejauh yang saya tahu, mereka masih melakukannya,” jelasnya.

“Hari ini semua ini adalah komponen utama, dasar dari masalah yang muncul di industri energi global.”

Sebelumnya Rusia juga telah mendapatkan sejumlah sanksi dari AS dan Eropa akibat serangan ke Ukraina. Kremlin menyerang negara tetangganya itu sejak 24 Februari dan hingga kini belum berakhir.