Bob Royend Sabatino Kaway dan Thinus Lamek Yewi Putra Papua Gabung NASA. Candu ilmu pengetahuan bisa menjadi sebuah motivasi untuk membawa langkah-langkah panjang perjalanan anak manusia berikutnya. Ungkapan ilmu pengetahuan bisa menjadi “lentera” dan penerang sepertinya memang berlaku dalam membawa perubahan, kemajuan, layaknya seperti “oase” di padang pasir, menyejukkan. Ilmu pengetahuan juga yang membawa manusia mampu mewujudkan dan melakukan hal yang bisa melampaui apa yang dipikirkan oleh manusia di bumi. Salah satunya pada tahuan 1969, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin berhasil mendarat dan menginjakkan kaki di bulan.
Putra Papua Gabung NASA
Bisa jadi hal ini dan virus “ruang angkasa” inilah yang membawa dua putra Papua melakukan sebuah penelitian untuk melihat apakah mungkin kita bisa menanam padi di luar angkasa. Dua anak cemerlang tersebut adalah Bob Royend Sabatino Kaway dan Thinus Lamek Yewi. Bob dan Thinus adalah murid SMA Advent Doyo Baru kelas XII, di Distrik Waibu, Desa Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Papua. Pada tahun sekitar 2017, mereka berhasil menjadi bagian dari tim peneliti NASA saat Dinas Pendidikan berkunjung ke sekolah dan menyeleksi anak-anak untuk bisa bergabung dalam tim penelitian NASA. Kesempatan ini tak dilewatkan Bob dan Thinus. Mereka mengikuti seleksi awal di Dinas Pendidikan Jayapura.
Baca juga: Yeu dan Tsejewi, Rumah Perantauan Bujangan Asmat
Hasil penelitian keduanya dinyatakan lolos flight test NASA yang ketat dan dinyatakan boleh diluncurkan ke International Space Station (ISS). Mereka berhasil melakukan penelitian bersama NASA yang tergabung sebagai tim 20 peneliti muda Indonesia. Dan hasil penelitian mereka akan dipresentasikan di Annual Conference of the American Society for Gravitational and Space Research di Washington DC dalam bulan November 2016. Terdapat dua eksperimen. Satu eksperimen mengenai pertumbuhan ragi di luar angkasa dalam kondisi nol gravitasi. Kemudian eksperimen yang melibatkan tanaman padi. Bob dan Thinus tergabung dalam tim peneliti untuk tanaman padi. Eksperimen ini dinamakan “how to grow rice in space”.
Kedua kelompok siswa ini menyiapkan perangkat eksperimen dalam bentuk micro-lab tersebut selama enam bulan terakhir. Pada Januari berhasil lolos flight-test NASA yang sangat ketat dan boleh diluncurkan ke International Space Station (ISS) dengan menumpang kapal kargo Cygnus.