Rusia punya ‘raksasa’ industri gas bumi bernama Gazprom, dalam industri minyak bumi, Rusia punya Rossiyskaya neft (Rosneft) atau yang dikenal sebagai Rosneft. Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam eksplorasi, ekstraksi, produksi, pemurnian, transportasi , dan penjualan minyak dan gas bumi.
Rosneft berdiri sejak 1993. Setelah Perang Dingin berakhir dan Uni Soviet bubar. Status awalnya adalah perusahaan negara. Setelah 29 September 1995 berdasar Peraturan Pemerintah Rusia No. 971 Rossiyskaya neft menjadi perusahaan saham gabungan terbuka. Meski begitu pemerintah Rusia tetap mengendalikan perusahaan ini melalui perusahaan induk milik negara bernama Rosneftegaz.
Ada yang menyebut nama Rosneft mulai dipakai sejak akhir abad ke-19. Ketika eksplorasi ladang minyak di Sakhalin dimulai pada tahun 1889. Di zaman itu Rusia masih berupa kekaisaran dan raja ketika instalasi minyak itu dibuka adalah Tsar Aleksandr III berkuasa. Di banyak negara, era-era itu adalah era dimulainya pengeboran minyak.
Sebagian besar aset yang ini ada di tangan Rosneft adalah hasil pembangunan Uni Soviet yang komunis. Di zaman Uni Soviet, minyak dan gas bumi berada dalam kuasa Minnefteprom alias Kementerian Minyak dan Gas Soviet. Produksi minyak era itu bukan untuk diperdagangkan seperti di masa sekarang.
Setelah Uni Soviet runtuh, menurut Norman E. Saul dalam Historical Dictionary of Russian and Soviet Foreign Policy (2014:310) Rossiyskaya neft menjadi perusahaan minyak utama terbesar di Rusia. Selain itu juga menjadi salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia. Rusia sendiri, meski Uni Soviet bubar, tetap menjadi negara besar di dunia.
Rossiyskaya neft Ambil Alih Aset Minyak Yukos
Rosneft semakin menjadi besar setelah mengambil alih aset perusahaan minyak Yukos pada tahun 2006. Perusahaan minyak ini juga berdiri pada 1993. Pada 2006 itu, dilakukan penawaran saham ke umum. Dalam kepemilikan saham, pemerintah Rusia berusaha mempertahankan posisi sebagai pemimpin kepemilikan dengan 75% sahamnya.
Mengenai pengaruhnya dalam dunia korporasi Rusia, disebut Xiaobing Li dan Michael Molina dalam Oil: A Cultural and Geographic Encyclopedia of Black Gold [2 Volumes] (2014:338) Rosneft berada dalam urutan kedua setelah Gazprom. Rosneft memiliki kendali atas cadangan sebesar 784 miliar meter kubik gas alam dan 22,3 miliar barel minyak.
Baca Juga: Presiden Humpuss Land Berharap LITS Dapat Membantu Pulihkan Ekonomi
Rosneft yang penghasil minyak dan Gazprom yang menjual gas ke Eropa adalah ladang duit Rusia. Rossiyskaya neft adalah salah satu penyedia lapangan kerja terbesar Rusia. Rossiyskaya neft mengatakan bahwa mereka adalah pembayar pajak terbesar Rusia, menyumbang seperlima dari anggaran pendapatan.
Kini, setelah ketegangan Ukraina-Rusia, Rossiyskaya neft dan Gazprom adalah yang kena hantam. Saham Gazprom di bursa London merosot 53% dan Rosneft juga merosot 42%. Perusahaan migas Inggris, British Petroleum (BP) hendak melepas saham Rosneft yakni nyaris mencapai 20% terkait perang yang kini terjadi di Ukraina.
Gangguan dalam penjualan energi dari Gazprom dan Rosneft Rusia ditakutkan akan berdampak bagi ekonomi global. Uni Eropa mendapatkan sekitar 40% dari impor gasnya dan lebih dari seperempat minyaknya dari Rusia.