Sopir Trayek di Kota Jayapura Melakukan Aksi Mogok Tuntut Kenaikan Tarif
beritapapua.id - Suasana di terminal Expo Jayapura, Papua saat para sopir melakukan aksi mogok. (Foto: Jubi)

Sopir angkutan kota atau taksi trayek Abe-Waena dan trayek Abe-Kotaraja di Kota Jayapura melakukan mogok kerja dengan tidak mengangkut penumpang pada, Senin (12/9/2022).

Para sopir taksi trayek ini juga menuntut untuk menaikan tarif angkutan umum, hal ini merupakan dampak dari kenaikan BBM yang sudah berlaku sejak beberapa hari lalu.

Koordinator aksi trayek Abe-Waena, Muhammad Fauzi menyatakan sopir terpaksa menaikkan tarif angkutan,  karena adanya kenaikan BBM yang telah diberlakukan sejak 1 September 2022. Menurut para sopir kenaikan bahan bakar minyak sangat memberatkan mereka.

Ia menyatakan dengan kenaikan BBM langkah terbaik adalah dengan menaikkan tarif angkutan umum. Tarif  semula Rp5.500 kini menjadi Rp7.000.

“Kami minta Rp7 ribu itu sudah pas (Pemkot) kasih tarif jangan ganjal-ganjal, artinya harga tarif bulatkan saja. Misalnya kemarin tarif naik Rp 5.500, tapi masyarakat terkadang cuma bayar lima ribu,” katanya.

Muhammad menuturkan sopir melakukan aksi mogok karena tidak ada respons dari Pemerintah Provinsi Papua maupun Kota Jayapura.

Pihaknya sudah memberikan waktu selama satu minggu bagi pemerintah untuk menentukan harga tetapi Pemprov Papua dan Kota Jayapura tidak kunjung memberikan respons.

“Pemerintah jangan tunggu kami demo baru mau bergerak,” ujarnya.

Penghasilan Sopir Taksi Trayek

Muhammad menyatakan rata-rata sopir taksi mendapatkan penghasilan Rp300 ribu. Hasil tersebut juga masih dibagi untuk BBM Rp150 ribu dan setoran taksi sekitar Rp100 ribu.

Ia menjelaskan bahwa jika pemerintah keberatan dengan adanya kenaikan harga tarif,  setidaknya ada subsidi pemerintah berikan kepada para sopir taksi untuk meringankan beban sopir.

Baca Juga: Menteri Investasi dan Kepala BKPM Berikan Pemaparan di Kampus STIE Port Numbay

“Dulu Desember 2021 ada subsidi BBM tapi hanya berjalan satu bulan setelah itu berhenti kami juga kembalikan naikkan tarif,” katanya.

Koordinator aksi sopir trayek Abe- Kotaraja, Mesak menyatakan sopir meminta kenaikan tarif. Pihaknya meminta kenaikan dari semula Rp5 ribu naik ke harga Rp6 ribu.

“BBM naik jadi kami minta (tarif) naik juga,” kata Mesak kepada Jubi.

Mesak menyatakan jika tidak menaikkan tarif akan sangat memberatkan para sopir. Lantaran penghasilan sopir Rp300 ribu hingga Rp350 ribu, hasil ini harus dibagi lagi.

“Kami minta kenaikan tarif karena untuk meringankan beban kami sopir,” ujarnya.