Pemerintah kampung Argosigemerai, SP 5, Distrik Bintuni Timur, Kabupaten Teluk Bintuni, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) kepada 202 kepala keluarga (KK) penerima manfaat. BLT dalam bentuk voucher dibagikan kepada warga penerima manfaat. Pembagian Voucher dilakukan di halaman Kantor Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Kampung Argosigemerai, senin (18/5).
Sekretaris kampung, Ridwan Manilet mengatakan program BLT ini merupakan kebijakan pemerintah pusat, dalam rangka memberikan bantuan kepada warga ditengah-tengah pandemic Covid-19. ”Program ini akan berjalan selama 3 bulan kedepan. Setiap bulan warga penerima manfaat akan menerima bantuan uang sebesar Rp 600 ribu, sehingga total selama tiga bulan Rp 1,8 juta,” katanya.
Ridwan menjelaskan tahap pertama anggaran yang telah direalisasikan yakni rp 600 ribu untuk setiap warga penerima manfaat BLT. Kemudian pihaknya akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban guna pencairan anggaran BLT tahap dua. ”Setelah kita salurkan kita laporkan ke dinas terkait (Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Kampung), agar mereka mencairkan BLT tahap berikutnya, sampai tiga bulan kedepan,” ujarnya.
Baca Juga: Anggaran Karantina Terpusat Harus Disiapkan Pemerintah
Bantuan Langsung Tunai Berupa Voucher Belanja
Terkait BLT diberikan dalam bentuk uang tunai, tapi voucher belanja. Ridwan menjelaskan bahwa voucher belanja yang diberikan senilai 1,8 juta. Namun, untuk tahap pertama setiap warga penerima bisa menggunakan maksimal Rp 600 ribu. Penukaran voucher belanja hanya bisa ditukar bahan pokok di Toko Sembako Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kampung Argosigeremerai.
“Dengan voucher belanja ini tujuannya agar BLT ini betul-betul dibelanjakan sesuatu kebutuhan pangan. Apabila kita cairkan dalam bentuk tunai, pasti dari Sebagian penerima akan membelanjakan barang lain, yang tidak sesuai dengan peruntukan bagi penanganan Covid-19 di kampung ini,” ujarnya.
Pasalnya Bumdes sudah siapkan semua kebutuhan warga. Diantaranya mulai dari sembako, ikan, sayur, hingga minyak tanah. ”Kita Kerjasama dengan petani sayur, bahkan minyak tanah pun kami sudah koordinasi dengan pihak agen untuk melayani kupon dari pihak kami. Pokoknya Bumdes siapkan semua kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Ridwan menegaskan dengan sistem voucher belanja, pihaknya tidak mencari keuntungan dari program ini. Semua harga barang yang ada di Bumdes dijual normal seperti harga eceran di toko luar Bumdes.