Yayasan YSHUA Menamatkan Enam Peserta Kursus Bahasa Inggris
beritapapua.id - Yayasan YSHUA Menamatkan Enam Peserta Kursus Bahasa Inggris - Suara Papua

Sebanyak enam peserta kursus bahasa inggris, matematika, komputer dan musik yang dilaksanakan Training Institut for self Development (TID) Yayasan Sebarisan Honai Papua (YSHUA) telah ditamatkan.

Enam peserta diantaranya, Anus Giban, Ismail Tabuni, Luis Gombo, Amece Bahabol dan Irwan Wenda. Keenam peserta kursus dibekali sertifikat.

Acara penamatan enam peserta kursus itu dilaksanakan di Kantor YSHUA, distrik Pisugi, kampung Pikhe, Wamena.

Andinus Yanengga, Direktur Yayasan Sebarisan Honai Papua (YSHUA), mengatakan enam peserta yang ditamatkan telah mengikuti kursus selama setahun, dari 2019 hingga 2020.

“Sebenarnya ada 13 peserta, tetapi 7 lainnya mengikuti program Papua Language Institute setelah sebelumnya sempat mengikuti pembelajaran di TID. Jadi 6 orang saja yang ditamatkan,” jelas Yanengga kepada suarapapua.com.

Baca Juga: Sepi Job Karena Pandemi, Para Artis ini Banting Setir ke Bisnis Kuliner

beritapapua.id – Yayasan YSHUA Menamatkan Enam Peserta Kursus Bahasa Inggris – Suara Papua

Pelajaran yang Diajarkan di Yayasan YSHUA

Kata Yanengga, selama setahun, selain pembelajaran bahasa inggris, metematika, komputer dan musik, pihaknya juga mengajarkan pengetahuan filsafat dan pembelajaran cara berkebun serta pemuridan yang menjadi extra learning.

Di dalam Training Institut for self Development sendiri kata Yanengga, ada dua kelas, yaitu kelas basic and part time. Ia berharap kepada peserta didik yang telah ditamatkan agar bisa mandiri dengan pengetahuan yang telah diterima.

Roy Kombian, pengajar dan pembina pemuridan musik, mengakui apa yang dilakukan pihaknya lebih pada bagaimana menggali potensi dasar dari peserta yang telah dititipkan. Karena tentunya kata dia, para peserta telah memiliki potensi itu. Sementara lembaga hanya menyediakan tempat untuk memunculkan potensi, sehingga selesai dari sini (TID) bisa dipakai potensinya.

“Ya, tentunya berdasarkan sertifikat yang kami kasih mereka bisa tuju lembaga lain bahwa mereka ini perna dilatih di lembaga ini, terutama sesuai potensi yang diselenggarakan,” jelas Kombian.

Ia menambahkan bahwa pembentukan yayasan YSHUA dan lembaga pelatihan TID ini semata-mata untuk mendongkrak, tetapi juga menjawab permasalahan pendidkan yang ada di tanah Papua.

Karena menurutnya, masalah pendidikan tidak bisa di pandang sebagai kegiatan universal yang hasilnya langsung terlihat. Namun membutuhkan proses dan keteguhan hati serta komitmen dalam rangka mencerdaskan anak-anak generasi Papua.

Untuk diketahui, Yayasan Sebarisan Honai Papua (YSHUA) memiliki program belajar tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PUD-OLEP) dan Training Institut for self Development (TID).